Mohon tunggu...
Decky Ferdiansyah
Decky Ferdiansyah Mohon Tunggu... -

Seorang suami dan ayah dari 4 orang anak, sedang belajar menulis..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ini Baru Halaman Pertama...

31 Mei 2013   10:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:45 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah,.. ini kata yang paling tepat untuk menggambarkan tentang betapa banyaknya nikmat yang telah diberikan oleh Allah swt kepada saya. Salah satu diantaranya adalah begitu banyaknya ide-ide hebat dan rencana-rencana besar yang berkecamuk dalam pikiran saya. Tapi itu semua hanya mengendap dan tersimpan dengan "rapi" dalam pikiran saya. Kata anak gaul : kalau untuk diomongin doang mah gampang bro, tapi untuk ditulis? nyerah deh.. Terkadang dalam perenungan dan muhasabah diri, saya berpikir kalau hari ini saya ditakdirkan meninggal dunia, mungkin salah satu dosa saya adalah membiarkan saja ide-ide hebat dan rencana-rencana besar itu mengendap saja dalam pikiran saya, tidak pernah dituliskan apalagi dilakukan, astaghfirullah.. Lalu gimana doong?? *galau.com*  Sampai akhirnya seorang yang "super sekali" yang bernama Mario Teguh menuliskan dalam akun twitternya : satu pekerjaan sederhana yang selesai, lebih baik daripada seribu rencana hebat yang tidak terlaksana. skak mat, saya mati gaya dan terpojokkan oleh twit beliau yang sekali lagi "super sekali". Momen berikutnya yang membuat saya makin galau adalah dipostingnya beberapa tulisan istri saya di Kompasiana, majalah kantornya, dan juga sebuah koran lokal. Kata dia *sambil ngelirik saya* kapan neh mulai nulis..?? Percuma punya banyak ide tapi tidak ditulis, menulis itu "kesejarahan". Udah deh, saya semakin membulatkan tekad untuk mulai menulis. Nulis apa aja deh yang penting bisa nulis. Biar aja diketawain, biar aja dicemooh yang penting bisa nulis. Makanya saya bingung tulisan pertama ini tentang apa? temanya apa? arah kemana? Saya mohon maaf bila Kompasianer yang nyasar baca tulisan saya ini jadi ikutan bingung, sekali lagi saya mohon maaf. Minimal dengan saya memposting tulisan ini, bisa meruntuhkan tembok kemalasan saya untuk menulis. Yang pasti saya memberi judul tulisan perdana saya ini : INI BARU HALAMAN PERTAMA. Persis seperti kutipan perkataan Mas Anas Urbaningrum ketika mundur dari jabatan Ketum Partai Demokrat.. end

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun