Jujur, ketika pertama kali saya membaca mengenai kompetisi blog yang diadakan Indosat mengenai gerakan “Share your dream” saya bingung ingin menulis apa.
Di zaman yang mulai serba digital seperti sekarang, semuanya bisa dijadikan inspirasi. Mulai dari mimpi untuk mempromosikan produk hasil karya sendiri atau orang lain, sampai impian untuk menciptakan perpustakaan digital untuk membantu anak-anak yang dewasa ini lebih memilih untuk menghabiskan waktu luang di depan komputer atau smartphone mereka.
Impian saya mungkin sedikit berbeda dengan impian yang lain.
Seperti yang kita ketahui, di Indonesia terdapat begitu banyak situs arkeologi. Mulai dari masa Prasejarah sampai era Kolonial Belanda. Sampai sekarang, informasi yang komprehensif tentang situs arkeologi sangat sulit untuk diakses oleh masyarakat secara luas. Baik tinggalan arkeologi yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya atau belum ditetapkan sebagai cagar budaya.
Sebagai mahasiswi Jurusan Arkeologi yang hobi surfing di internet, saya memiliki sebuah impian yang mungkin terkesan sederhanauntuk beberapa orang, tapi bisa juga menjadi sangat berguna juga bagi banyak orang.
Saya bermimpi untuk membuat sebuah website, dalam dua bahasa yaitu Indonesia dan Inggris, yang berisi informasi dan data tentang situs-situs arkelogi yang ada di Indonesia. Semua orang bisa meng-edit informasi-informasi yang ada.
Website itu juga untuk menjadi sebuah wadah bagi para pecinta dan pengamat kebudayaan Indonesia baik dari kalangan ahli nasional maupun internasional. Dan sedikit ingin egois, saya ingin memperkenalkan kepada masyarakat Indonesia mengenai apa itu arkeologi. Yang menurut KBBI, arkeologi itu adalah ilmu tentang kehidupan dan kebudayaan zaman kuno berdasarkan benda peninggalannya, seperti patung dan perkakas rumah tangga; ilmu purbakala.
Nah, bahkan pengertian dalam KBBI saja sudah tidak sesuai dengan situasi di lapangan. Apalagi pengertian di masyarakat luas, yang notabene berkutat di pengertian bahwa arkeologi itu adalah tukang gali-gali, main-main sama tulang,ngumpulin batu,candi dan jalan-jalan. Agak sedih memang setiap kali mendengar pendapat masyarakat soal arkeologi.
Padahal sesungguhnya archeology is so much more than that.
Arkeologi adalah gabungan dari beberapa disiplin ilmu, mulai dari geografi hingga matematika. Mengutip kalimat sakti yang sering diucapkan dosen saya “Arkeolog zaman sekarang itu dituntut untuk serba tahu mengenai seluruh periodesasi waktu di Indonesia, walau periodesasi itu bukan yang saudara kuasai.Dan mengerti semua disiplin ilmu yang kita terapkan dalam arkeologi. Saudara tidak perlu menguasai disiplin ilmu tersebut, cukup mengerti saja bagaimana cara kerjanya”.
Kembali ke soal temuan-temuan arkeologi di Indonesia.
Kita blak-blakan saja. Sampai sekarang tidak begitu banyak orang yang mengetahui tentang tinggalan-tinggalan arkeologi yang tersebar luas di seluruh penjuru Kepulauan Indonesia.
Padahal, itu adalah milik bangsa Indonesia sendiri. Menyedihkanjika ada di antara kita yang tidak mengetahui bangunan-bangunan dan benda-benda fenomenal yang merupakan warisan dari nenek moyang kita. Seperti menemukan sebuah benda antik yang bahkan tidak pernah kita ketahui bahwa kita memiliki benda tersebut di dalam gudang. Terlupakan dan penuh dengan debu.
Berbicara soal benda antik, impian saya tidak hanya sebatas untuk membagikan informasi mengenai tinggalan-tinggalan arkeologi semata.
Kita tentunya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya museum. Di Indonesia, museum-museum yang memamerkan benda-benda tinggalan arkeologi sangat banyak jumlahnya. Mereka memiliki ciri khas masing-masing, mulai dari benda yang dipamerkan hingga bentuk bangunan mereka. Tapi, bukan berarti di Indonesia tidak ada museum selain museum arkeologi, tetapi saya hanya fokus untuk membahas museum arkeologi.
Saya ingin mempromosikan museum-museum yang ada di seluruh Indonesia ke masyarakat dunia. Ini juga terkait dengan program pemerintah yang mendorong pariwisata dan ekonomi kreatif.
Di banyak negara museum menjadi salah satu tujuan wisata, tapi di Indonesia museum belum menjadi tujuan wisata. Museum masih dipandang sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Salah satu faktor yang membuat museum-museum di Indonesia tidak menjadi tujuan wisata adalah karena informasi tentang museum-museum itu tidak dipublikasikan secara luas.
Terutama museum-museum kecil dan atau museum-museum di luar Pulau Jawa. Biasanya jumlah pegawainya sangat sedikit, sehingga mereka tidak bisa membuat sebuah website untuk mempromosikan museum mereka.
Salah satu langkah awalnya adalah dengan melakukan promosi museum secara luas dengan memanfaatkan internet. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai museum yang berada di wilayah tertentu kepada masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat dunia, yang ingin berkunjung ke Indonesia dan tertarik untuk mendatangi museum.
Memang, museum adalah lembaga yang tidak mencari profit, tetapi bukan berarti mereka dilarang untuk melakukan promosi bukan?
Banyak museum daerah yang sesungguhnya memiliki koleksi-koleksi yang menarik, tetapi karena minim informasi, orang-orang tidak mengetahuinya. Sehingga museum-museum daerah yang tidak terkenal itu tidak dikunjungi oleh masyarakat, dan menjadi seperti gambaran masyarakat umum mengenai museum. Menyeramkan, angker, berdebu, gelap, sepi dan masih banyak lagi pandangan negatif masyarakat mengenai museum.
Nantinya, di website ini pengunjung bisa saling bertukar informasi mengenai museum-museum yang pernah mereka datangi dan tentunya bertanya mengenai museum yang ingin mereka datangi. Dan pengunjung website bisa saling berbagi informasi mengenai tinggalan-tinggalan arkeologi yang tidak ada di museum.
Dan tidak ketinggalan, di website ini akan dipasang informasi-informasi mengenai acara-acara yang akan diadakan oleh pihak museum atau sebuah acara yang diselenggarakan di museum oleh pihak luar pengelola museum.
Sebagian besar orang Indonesia ke museum hanya karena tugas dari sekolah mereka atau bahkan hanya untuk sekedar berfoto. Ada berapa banyak orang yang pergi ke museum karena keinginan sendiri? Karena rasa perasaran mereka terhadap benda-benda koleksi yang ditampilkan oleh museum?
Saya ingin mengubah paradigma itu. Saya ingin membuat museum untuk menjadi tujuan wisata yang menyenangkan. Tidak mudah memang, tetapi saya berharap dengan adanya website berisikan informasi mengenai museum di Indonesia, maka museum sudah selangkah maju untuk mengubah citra mereka di mata masyarakat.
Berbagi itu memang sangat sulit untuk dilakukan, tetapi bukan berarti tidak bisa. Kita saling berbagi untuk membangun Indonesia yang lebih sadar akan budaya dan masa lalu mereka. Seperti kata pepatah ‘tak kenal maka tak sayang’, hal itu juga berlaku untuk budaya kita. Mungkin masyarakat tidak sayang dengan budaya mereka sendiri karena mereka tidak kenal dengan budaya mereka. Atau mungkin mereka tidak kenal dengan budayanya sendiri, sehingga mereka tidak sayang.
Apakah kita harus menunggu hingga semua kebudayaan kita diklaim oleh pihak asing, baru kita heboh seperti orang kebakaran jenggot?
Sesungguhnya kita tidak sangat berbeda, sebab kita berasal dari nenek moyang yang sama. Perbedaan kita seharusnya bisa memperkuat kita, bukannya merenggangkan hubungan kita. Akan sulit untuk bersatu jika kita tidak mau menyadari dan mengakui kebudayaan Indonesia yang sangat beragam dan berwarna.
Keanekaragaman adalah identitas dari Indonesia. Indonesia bersatu dalam perbedaan. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H