Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang secara serentak digelar 9 Desember 2020, bisa dibilang tinggal hitungan jam. Dari sejumlah wilayah yang menggelar Pilkada, Siantar salah satu yang menarik untuk dibahas. Ya, lantaran di daerah ini praktis hanya memiliki pasangan tunggal (Pastung) Asner Silalahi/Susanti. Menariknya pasangan ini bakal 'melawan' Kolom/Kotak Kosong alias Koko. Manakah yang bakal menang?
Pertanyaan ini mungkin menyiratkan kita, secara otomatis pastung itu bakal memenangkan kontestasi ini.
Namun pertanyaan selanjutnya, mungkinkah pastung itu kalah?
Inilah yang hingga sekarang, para pendukung Pastung dan pendukung Koko banyak yang menghiasi media sosial. Tak sedikit pula yang adu argumen, bersitegang urat leher, saling memaki, membenci dan masih banyak lagi.
Dalam artikel saya sebelumnya Kotak Kosong Bukan "Otak Kosong", saya sudah mengingatkan agar warga Siantar harus lebih cerdas dan dewasa untuk berpolitik. Sebagai peminat masalah sosial perkotaan, saya sarankan agar kita semua menghindari perpecahan apalagi cuma gegara perbedaan pilihan calon.Â
Kita jangan mau bermusuhan dengan saudara kita sendiri, semarga, tetangga hanya karena tidak mendukung (memilih) Asner. Siapapun Walikota Siantar nantinya, selamanya kita tetap saudara, sahabat, bertetangga!
Mumpung pesta demokrasi masih menyisakan beberapa jam lagi, saya ingin (kembali) mengingatkan kepada kita semua, khususnya warga Siantar agar senantiasa belajar untuk dewasa berpolitik.
Pada 9 Desember 2020 ini, seluruh warga Siantar, yang punya hak pilih usia 17 tahun ke atas, sejatinya menyiapkan waktu menghadiri TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang sudah disiapkan KPU sebagai penyelenggara Pilkada.
Dalam bilik suara, silakan tentukan pilihanmu. Anda memilih Asner silakan, Anda tidak memilih Asner juga sah, tidak apa-apa. Anda memilih Kotak Kosong juga silakan, tidak memilik Kotak Kosong juga tak apa-apa. Itu semua hak politik Anda! Tidak ada yang bisa melarang apalagi sampai mengintervensi.
Silakan laporkan ke pihak kepolisian atau penyelenggara Pilkada jika Anda merasa diintervensi. Karena memang setiap warga bebas menentukan pilihan masing-masing.
Kepada pasangan Asner/Susanti, jika nantinya keluar sebagai pemenang kontestasi, harapan saya bekerjalah sebaik-baiknya sesuai harapan warga Siantar. Tapi jika nantinya Asner/Susanti belum terpilih, pasangan dan pendukung paslon ini harus legowo menerima hasil pengumuman resmi dari KPU.