TERINGAT 20 tahun lalu. Ketika istri saya Melisanra Purba mulai mengandung (hamil) anak pertama. Ibu saya, Senti boru Purba selalu berpesan, dan tak pernah bosan berpesan.
Pesannya pun rasanya sudah pernah dengar sebelumnya. Ya, agar istri yang sedang hamil, tidak boleh dibuat terkejut (red, kaget).
Entah fakta atau mitos, konon katanya, jika istri selalu kaget saat mengandung, kemungkinan bayinya akan terlahir cacat (maaf, seperti bibir sumbing).
Tapi namanya anak, yang selalu ingin berbakti kepada orangtua. Saya selalu ingat pesan itu. Puji Tuhan, istri saya melahirkan sepasang anak dengan terlahir normal.
Apa yang bisa dipetik dari hal ini. Selain hanya sekadar berbagi pengalaman, saya atau mungkin Anda atau istri Anda di rumah tak ada yang menginginkan bayinya terlahir cacat, bukan?
Untuk itu, bak menjaga telur, begitulah sejatinya seorang istri harus bisa menggaransi agar bayinya kelak lahir dalam kondisi sehat.
Ada beberapa faktor, sebagaimana anjuran dokter dan pengalaman saya selama 20 tahun berumahtangga, yang bisa kita jadikan tolok ukur untuk wanita (istri) yang sedang hamil. Tujuannya, kelak agar janin bisa bertumbuh sehat dan dilahirkan secara normal pula.
Bagi istri yang sebelumnya perokok atau peminum minuman keras, sejak Anda membaca artikel ini sebaiknya dihentikan.
Apalagi racun dalam rokok dan zat yang terkandung dalam minuman keras itu berbahaya bagi janin dalam kandungan.
Hal lain yang perlu, setiap ibu hamil harus memenuhi kebutuhan asupan gizi yang cukup. Ini penting untuk tumbuh kembangnya bayi Anda dalam kandungan.
Begitupun dengan pemilihan susu khusus ibu hamil. Jangan sembarangan, terlebih Anda harus memeriksa tanggal kadaluarsanya.