Perjalanan Medan ke Bandung lewat jalur darat rasanya mustahil. Bahkan hal ini tak pernah terlintas dalam pikiran. Toh lewat jalur udara bisa. Ternyata pejalanan Medan ke Bandung sekitar 2.400 kilometer yang kami laksanakan 5 Mei 2019 lalu terbilang sukses. Selain hemat biaya, setidaknya kita bisa menikmati pemandangan alam nan indah ciptaan Tuhan.
Tulisan ini hanya sekadar ingin berbagi dengan para kompasianer, manakala ingin melakukan perjalanan Medan ke Bandung atau sebaliknya lewat jalur darat lintas barat Sumatera.
Sekadar diketahui, kami (saya, isteri bersama seorang anak) memantapkan untuk mencoba jalan darat dipengaruhi beberapa hal. Kebetulan, perjalanan ini bukan sekadar wisata, namun kami memang pindah rumah (domisili) dari Medan ke Bandung, persisnya ke Cimahi-Jawa Barat.
Selain itu, biaya ini jauh lebih hemat jika dibanding kami harus menaiki pesawat dengan kalkulasi harga tiket @Rp2 juta x 3 orang = Rp 6 juta. Ditambah biaya cargo (pengiriman) mobil dari Medan ke Bandung. Kami sudah searching di google, biaya ongkos kirim mobil sekitar Rp7 juta. Nah, jika ditotal ongkos pesawat ditambah biaya cargo sudah mencapai Rp 13 juta.
Kalah di Waktu, Menang di Pengalaman
Perbandingannya, lewat jalur darat, kami hanya menghabiskan biaya Rp8 juta. Artinya, bisa dihemat Rp5 juta. Memang sih, kami 'kalah' atau rugi di masalah waktu (karena selama 7 hari) di perjalanan. Tapi kami 'menang' di pengalaman. Karena bisa menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan.
Sengaja kami memilih perjalanan lintas Barat dan Tengah (bukan lintas timur). Sehingga banyak obyek wisata dan pemandangan yang menakjubkan yang bisa dinikmati dan disinggahi.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum melaksanakan perjalanan jauh seperti ini, misalnya siapkan saja lagu-lagu favorit. Bisa dibeli dalam bentuk beberapa keping CD atau DVD. Bisa pula diisi ke flash disk. Hal lain yang mungkin dianggap perlu, persiapkan kaca mata dan topi. Ini perlu mengantisipasi cahaya sinar matahari yang berlebihan ke pandangan kita saat menyetir.
Untuk lebih menghemat dan mengetahui lebih jauh, sekadar diketahui perjalanan ini kami mulai Minggu (5/5/2019), bertepatan hari pertama puasa (Bulan Ramadhan).Â
Dengan menggunakan Toyota Innova Reborn 20G. Sepanjang perjalanan bahan bakar untuk mobil ini, kami gunakan Pertamax.