Mohon tunggu...
Pandapotan Silalahi
Pandapotan Silalahi Mohon Tunggu... Editor - Peminat masalah-masalah sosial, politik dan perkotaan. Anak dari Maringan Silalahi (alm) mantan koresponden Harian Ekonomi NERACA di Pematangsiantar-Simalungun (Sumut).

melihat situasi dan menuliskan situasi itu

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Obyek Wisata Simarjarunjung, Menunggu Polesan Pemkab Simalungun

2 Februari 2018   21:40 Diperbarui: 2 Februari 2018   22:28 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panorama Bukit Indah Simarjarunjung (BIS) di Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara bisa dikategorikan sebagai salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW). Sepanjang pandangan mata, terbentang luas keindahan Danau Toba. Pepohonan hutan pinus yang ada di sekitarnya menambah kesejukan bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke daerah ini.

Medio Januari 2018 kemarin, saya berkesempatan mengunjungi tempat ini. Sungguh menakjubkan, memang! Terbentang luas terlihat jelas panorama indah Danau Toba, berseberangan dengan Pulau Samosir, Kabupaten Samosir.

Bagi masyarakat yang berdomisili di sekitar Kecamatan Dolok Pardamean, obyek wisata ini menjadi salah satu sumber mata pencaharian. Tak sedikit diantara warga di sana, mengelola lokasi obyek wisata menjadi sumber mata pencaharian utama untuk keluarganya.

Untuk menarik minat wisatawan, warga membuat Rumah Pohon yang terbuat dari papan berbentuk hati, menjadikan lokasi ini terfavorit bagi para pengunjung untuk berfoto. Selain itu sky wing atau ayunan seperti di The Lodge Maribaya tempat favorit lainnya.

Menurut banyak orang, waktu terbaik untuk berkunjung ke Bukit Indah Simarjarunjung ini, sore hari. Setidaknya kita bisa menikmati keindahan sunset dari atas gardu pandang.

Bagi wisawatan yang lelah, ingin minum teh atau soft drink atau sekadar mengganjal perut dari kelaparan, terdapat pemondokan yang disiapkan para pengelola. Harganya pun tidak 'mencekik leher'. Segelas kopi atau teh manis misalnya hanya dipatok Rp 5.000, sepiring mi instant Rp 10.000 dan uang parkir dipatok Rp 5.000 untuk mobil dan Rp 20.000 untuk bis pariwisata yang singgah di tempat ini.

Soal keindahan, sejatinya obyek wisata Bukit Indah Simarjarunjung tak kalah cantiknya dengan obyek wisata Parapat. Hanya saja, fasilitas di Simarjarunjung ini masih tergolong minim fasilitas dibanding Parapat. Fasilitas dimaksud termasuk hotel. Para pengunjung yang menikmati keindahan Simarjarunjung harus kembali ke Parapat dengan jarak tempuh sekitar 1 hingga 2 jam untuk bermalam. Soalnya di Simarjarunjung masih sulit ditemukan hotel.

Inilah yang menjadi kendala utama untuk pengembangan obyek wisata Bukit Indah Simarjarunjung. Pemkab Simalungun sejak dulu semestinya sudah menjadikan Simarjarunjung sebagai salah satu icon Daerah Tujuan Wisata (DTW). Pemkab Simalungun sebenarnya bisa menggandeng investor swasta untuk membangun penginapan maupun hotel di daerah ini. Dengan adanya fasilitas hotel dimaksud, tentu pamor keindahan Simarjarunjung semakin dapat dirasakan para turis lokal maupun mancanegara.

Persoalannya, adakah keseriusan Pemkab Simalungun untuk mendatangkan investor ke daerah ini? Kita tunggu saja!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun