Mohon tunggu...
Dpr Korup
Dpr Korup Mohon Tunggu... -

kritikus korupsi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Setujukah Jika Pajak Diurus Saja oleh Rakyat?

12 Maret 2012   11:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:10 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alasan = Koruptor dan pengemplang pajak ada dimana-mana.

mekanismenya  :

1. Seluruh wajib pajak ditransparansi semua ( Buka ke publik ) agar bisa diawasi.

2. Gunakan hasil pajak 50 % untuk keperluan negara ( pemakaianya sesuai sistem yg sudah ada ) dan 50 % untuk rakyat langsung ( nanti kita bahas dibawah )

Penjelasan singkat :

mengacu point 1 yaitu membuka seterang terangnya melalui mekanisme transparansi pajak yang dalam prakteknya dapat dipantau oleh seluruh lapisan, kalo alasanya bukan untuk konsumsi publik maka minimal dapat kontrol oleh kalangan independen semisal akademisi atau lembaga anti korupsi independen.

kongkritnya buatkan saja situs wajib pajak yg isinya rekapitulasi data pajak, maka semua orang jadi tau dan bisa akses berapa besaran yang harus dibayarkan wajib pajak. kalo gak bisa buat saya buatkan :)

point 2, 50 % hasil pajak itu besar bung :). kalau rakyat dapat sebesar itu maka hasilnya bisa dipakai untuk buat universitas, rumah sakit, dan perusahaan desa secara cuma-cuma namun dikelola untuk hal yg tidak cuma-cuma.

contoh hasil pajak selama setahun kita bagi 5 milyard per kelurahan dan dikelola secara transparan pula untuk didirikan perusahaan desa dengan SDM berkualitas, maka akan lebih baik ketimbang rakyat dicokoli BLT.  Perusahaan desa atau kelurahan ini untuk memberdayakan khusus yg kurang mampu dan membutuhkan pekerjaan.

laba dari perusahaan desa kembalikan ke pajak  yg diurusi rakyat 20 % dan gunakan sisanya untuk mengembangkan perusahaan desa. saya yakin desa dan kelurahan seluruh indonesia bisa mandiri.

Hmmm....." kalau perut kenyang rakyatpun girang, negarapun senang " itulah tujuanya.

Kalau ada yg tanya gak semudah itulah bung.....?! jawaban saya  " yah emang " . . . .yg gampang itukan cuman kalau kita nulis komeng-komeng gak jelas . . .:)

Saya buatkan sistemnya, sopwernya, atau apalah kalau semua mau berubah, gak cukup juga kalau semua saya tumpahin disini satu-persatu caranya, kekekekek............. :)

masalahnya kalau gak mau ya ngapain juga capek2 memerah keringat dinegara yg susah menghargai jerih payah orang ini, baca saja regulasi ! hehehe

Tulisan ini timbul karena terinspirasi dari majunya desa saya yg tidak pernah bergantung pada pemerintah. salam...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun