Mohon tunggu...
Dedi Parianto
Dedi Parianto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Kehidupan yang keras, jauh dari sanak saudara diharapkan menjadi cobaan untuk menempa jiwa, kegigihan, dan keuletan dalam meningkatkan derajat penghidupan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Gencarnya Promosi PJTKI

26 Maret 2013   17:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:10 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekerja di luar negeri secara legal itu sesuaidengan himbauan pemerinrah. Bagi wargs negara yang baik, legal dan taat aturan itulah yanf harus diutamakan. Kesempatan inilah yang keluhatannya dimanfaatkan secara maksimal oleh PJTKI yang ingin merekrut tenaga kerja yang siap dikirim ke luar negeri. Dengan kesempatan strategis seperti ini, banyak PJTKI yang mulai mencaru solusi tepat dan efektif sebagai upaya sosialusasi kebetadaan mereka, sehingga masyarakat lebih mudah mencari informasi yang mereka perlukan jika ingin bekerja di luar negeri. Salah satu solusi tepat dan efektif tersebut adalah promosi di media massa, atau lebih spesifiknya pada iklan baris atau brosur, iklan pada VCD musik panggung, dan pada pagelaran hiburan, semisal musik dangdut atau hiburan malam seperti wayang. Terbukti, sekedar menjadi layanan sebagai sosialisasi bagi PJTKI berbagai media di atas mudah sampai ke golongan sasaran. Utamanya pemuda yang butuh pekerjaan namun di daerahnya sendiri sangat sulit mencari kerja. Lebih dari itu, promosi tersebut ibarat "hipnotis" bagi pemuda - pemuda tersebut. Bagaimana tidak, biasanya PJTKI menawarkan pemberangkatan yang cepat plus uang saku dan jaminan langsung kerja di negara tujuan. Selanjutnya yang lebih bagusnya lagi, PJTKI memberi respon cepat atas tiap lamaran masyarakat yang datang ke kantor mereka untuk segera diproses surat - surat perizinan kerja di luar negeri. PJTKI menggunakan media secara intensif memang tidak salah, namun pengaruh media yang kadang membentuk pola pikir instan itulah yang perlu dikurangi. Ingat, bekerja di luar negeri tak selalu seindah seperti yang dipromosikan PJTKI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun