Mohon tunggu...
Khaerunnisa Nur
Khaerunnisa Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa jurusan arsitektur tingkat akhir yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Performa Cat Reflektif Surya pada Atap Asbes di Posyandu Cilimus, Kota Bandung

6 Januari 2024   16:30 Diperbarui: 6 Januari 2024   16:35 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Dokumentasi mahasiswa UPI melakukan penelitian  (Dokumentasi Penulis,2022)

Pemanasan global merupakan fenomena peningkatan suhu rata-rata permukaan dan atmosfer secara berkelanjutan yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oxide (N2O). Dampaknya terjadi perubahan yang cukup luas pada lingkungan dan kehidupan manusia, seperti perubahan cuaca ekstrim, kenaikan permukaan laut, perubahan pola hujan, dll. Upaya global untuk mengatasi pemanasan global melibatkan tindakan mitigasi dan adaptasi. Mitigasi bertujuan mengurangi atau mencegah emisi gas rumah kaca, sementara adaptasi berfokus pada menyesuaikan diri dari dampak yang sudah tidak dapat dihindari.  

Pada Januari (2023) lalu, mahasiswa UPI telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Rekognisi melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Pada Program MBKM ini, penelitian berfokus pada Mitigasi Pemanasan Global dengan tema “Aksi Kolaboratif Edukasi Perubahan Iklim” dimana pada program MBKM ini beberapa mahasiswa UPI melakukan penelitian pada performa cat reflektif surya. Cat reflektif surya atau cat pemantul panas (solar-reflective paint) sendiri merupakan cat yang diformulasi secara khusus, sehingga mampu memantulkan sinar matahari lebih tinggi dari cat jenis lain (JIS K5675-2011, 2011), dikenal juga dengan istilah cool paint atau cool roof paints. Bangunan yang diberi lapisan cat pemantul panas dapat menurunkan suhu ruangan berventilasi alami dan mampu mengurangi kebutuhan energi akibat penggunaan pendingin ruangan.

Penelitian ini dilakukan pada bangunan publik di salah satu Posyandu di Kota Bandung, yaitu Posyandu Cilimus yang terletak di Jl. Cilimus, Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2 Januari sampai dengan tanggal 8 Januari 2023.

Tahapan penelitian dimulai dengan pengukuran suhu permukaan bangunan sebelum atap dicat dengan cat reflektif surya “BeCool”, lalu pengukuran iklim mikro menggunakan anemometer untuk mengukur kecepatan angin, kemudian pengukuran suhu permukaan setelah atap bangunan di cat dengan cat reflektif surya “BeCool” menggunakan alat Temperature Data Logger Elitech RC-4 dengan rentang pengambilan data setiap 1 jam, dan terakhir dianalisis pengaruhnya terhadap kenyamanan termal. Pengukuran suhu dilakukan pada pukul 07.00 hingga 18.00 WIB.

Pemasangan alat ukur (Dokumentasi penulis,2022)
Pemasangan alat ukur (Dokumentasi penulis,2022)
Dokumentasi posyandu sebelum pengecatan (google maps, 2022) 
Dokumentasi posyandu sebelum pengecatan (google maps, 2022) 
Hasil pengecatan posyandu (Dokumentasi Penulis, 2022) 
Hasil pengecatan posyandu (Dokumentasi Penulis, 2022) 
Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan suhu permukaan dan suhu ruang yang tereduksi 2°C hingga 4°C. Dari tereduksi suhu permukaan dan suhu dalam ruang, menghasilkan kenyamanan termal yang dihitung menggunakan CBE Thermal Comfort Tool mencapai titik kenyamanan termal yang ideal. Penggunaan cat refleksi pada penutup atap menjadi salah satu teknologi pasif yang efektif untuk mereduksi suhu permukaan dan suhu pada ruangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun