Mohon tunggu...
Diah Putri
Diah Putri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengaruh Globalisasi terhadap Gaya Hidup Masyarakat Indonesia

29 Oktober 2016   21:57 Diperbarui: 4 April 2017   17:14 3090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita sebagai masyarakat Indonesia tentunya sangat mengenal ciri khas dari Indonesia salah satunya yaitu gotong royong, namun dengan adanya modernisasi dan globalisasi pada saat ini melahirkan corak kehidupan yang sangat kompeks, hal seperti ini seharusnya jangan sampai membuat bangsa Indonesia kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa yang kaya akan unsur budaya. Akan tetapi dengan semakin derasnya arus globalisasi mau tidak mau kepribadian tersebut akan terpengaruh oleh kebudayaan asing yang lebih mementingkan individualisme.

sifat individualis merupakan sifat yang tetap mempertahankan kepribadian dan kebebasan diri sendiri atau disebut dengan egois, tidak suka saling menolong atau gotong royong dan tidak bersifat kekeluargaan. Lingkungan yang saling tertutup merupakan salah satu faktor timbulnya masyarakat yang individual. Seseorang yang individualis cenderung bebas untuk mementingkan diri sendiri, hidup dengan cara yang mereka sukai tanpa memedulikan orang lain, dan bahkan sampai melupakan kodrat mereka sebagai makhluk sosial. Sikap yang seperti inilah yang mengakibatkan memudarnya solidaritas dan kesetiakawanan, musyawarah, gotong royong dan sebagainya.

Contohnya sendiri dalam masyarakat Indonesia salah satunya jarangnya masyarakat yang mau bergotong royong, sebagian besar masyarakat Indonesia sudah menjadi masyarakat yang individualis. Semua hal ini dapat mengurangi rasa kebersamaan warga Indonesia, karena semakin lunturnya kebersamaan dan semakin meningkatnya individualisme itu sendiri.

Contoh lain misalnya, pengaruh perkembangan teknologi yang saat ini berkembang sangat pesat dapat mengakibatkan perilaku individualistis, terutama di kalangan remaja dan anak-anak. Dampak negatif dari pengaruh perkembangan teknologi terhadap anak adalah ketergantungan terhadap teknologi informasi dan komunikasi dan cenderung mengerjakan tugas sendiri dengan bantuan internet daripada belajar berkelompok.

Sikap individualistis ini mengakibatkan anak enggan bersosialisasi dikehidupan nyata. Banyak remaja saat ini lebih aktif di media sosial tetapi pasif di dunia nyata. Hal ini dapat membentuk perkembangan remaja menjadi individual. Mereka hanya dapat berkomunikasi secara pasif tanpa bersosialisasi dengan masyarakat. Perilaku remaja semakin acuh tak acuh terhadap norma sosial yang ada di masyarakat. Kehidupan remaja yang seharusnya bersosialisasi dengan masyarakat sekitar digantikan dengan bersosialisasi dengan menggunakan media sosial.

Salah satu cara mengatasi timbulnya sifat individualis khususnya di lingkungan masyarakat yaitu dengan cara meningkatkan rasa peduli terhadap sesama dan mau bermusyawarah sehingga timbullah kebersamaan dan jadilah masyarakat sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun