Mohon tunggu...
DP Anggi
DP Anggi Mohon Tunggu... Fleelance Writer & Ilustrator -

Raudah-Raudah Sajadah (2013), Hati yang Lillah Mencintai (2016), Diari Kecil di Jalan Cinta-Mu (2016) ❤Puisi❤Ilustrasi❤Doodling❤crocheting❤painting

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita yang Tak Usai

27 Februari 2018   06:39 Diperbarui: 27 Februari 2018   18:27 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai hari ini, ada pertanyaan yang hiruk-pikuk di kepalaku. Tak ada yang bisa memberi jawaban terhadap pertanyaan itu selain kamu. Namun, sejak hari itu, sejak hari aku merasa kita sudah begitu dekat, ternyata saat itu dan hari berikutnya kita benar-benar menjadi orang asing yang tak pernah saling kenal sebelumnya.

Hari itu, di hari ulang tahunmu, aku memberi sebuah kejutan. Sebuah ucapan sederhana yang kaubalas dengan sebuah senyuman dan pelukan terimakasih. Tentu aku bahagia sebab merasa inilah masa yang kutunggu sejak awal mengenalmu. Namun, kamu, adalah perempuan yang tak bisa ditebak, sebentar terlalu kaku dan dingin, tak lama kamu begitu hangat. Segala tingkahmu adalah misteri yang rahasia hingga pada hari-hari setelah aku memberimu kejutan, dirimu membuatku mengaminkan semua kesimpulanku itu.

Awalnya, aku memang orang asing yang mencoba masuk dalam kehidupanmu. Entah mengapa, sejak hari pertama melihatmu, hatiku berbisik, "Inilah perempuan yang harus kulindungi." Maka aku mencoba mencari tahu tentangmu. Aku memaksa diriku yang pendiam ini untuk mengenalmu. Aku mencari cara agar bisa bertemu, sekadar berbincang meski tidak penting, dan menemanimu tertawa meski tak ada hal yang terlalu lucu untuk ditertawakan bersama.

Dan sejak hari itu, sejak pesan-pesanku selalu kamu abaikan, sejak kamu terlihat selalu menghindar, ada rindu yang penuh kekhawatiran dalam dadaku. Ada pertanyaan yang tak memiliki jawaban di kepalaku. Ada harapan dari cerita yang tak usai. Dan ada hati yang terluka, yang mungkin telah merasa memilikimu dan ingin menjadi milikmu.

Untuk saat ini, dan entah sampai kapan, melihatmu dari jauh dan baik-baik saja sudah cukup. Barangkali, kamu merasa perkenalan kita sebelumnya hanya bagian dari mimpi di suatu malam yang dingin. Aku berharap, suatu hari nanti, ketika kamu tak terlalu sibuk untuk memeriksa hatimu, kamu menyadari bahwa aku memang pernah hadir, setidaknya kamu menanyakan kabarku dan memberi jawaban atas pertanyaan yang selalu hiruk-pikuk di kepalaku.

____________

27 Feb. 18

Salam hangat dan semangat dari DP Anggi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun