Tahun 2025, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan The 2nd Humas Capital Summit of Energy (HCSummit) 2025. Menjelang akhir 2024 ini, BPSDM ESDM telah meresmikan agenda kegiatan ini melalui peluncuran The 2nd Human Capital Summit of Energy 2025 di Gedung Widjajono Partowidagdo (26/9/2024). Kegiatan yang mengambil tema "Accelerating the Transformation of Green Collar Workforce toward Energy Transition" ini diharapkan dapat merancang dan mengusulkan kerangka kebijakan komprehensif yang mendukung percepatan transformasi tenaga kerja kerah hijau sejalan dengan tujuan transisi energi Indonesia.
Guna mendukung program transisi energi, Kepala BPSDM ESDM Prahoro Nurtjahyo dalam sambutan pembukaannya di kegiatan peluncuran ini menekankan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM) Â yang kompeten menuju transisi energi hijau pada 2060. "Transformasi tenaga kerja hijau atau green collar workforce dalam mendukung transisi energi yang berkelanjutan sangat bergantung pada hal yang fundamental, yaitu sumber daya manusia. Dalam mempersiapkan SDM yang siap menghadapi transisi energi menuju energi hijau, prioritas utama adalah pendidikan," kata Prahoro.
Selain itu, Prahoro juga menjelaskan bahwa pendidikan saat ini tidak hanya berbasis pengetahuan, tetapi juga keterampilan dan sikap, yang semuanya terintegrasi dalam kualifikasi dan kompetensi. Lembaga pendidikan dan pelatihan juga perlu dipersiapkan dan diakreditasi untuk mendukung transisi energi ini, termasuk kebijakan yang mendukung green collar workforce di masa depan serta peningkatan kapasitas tenaga kerja menuju industri hijau juga harus dipersiapkan.
Di bawah BPSDM ESDM terdapat beberapa lembaga diklat dan sertifikasi yang bertugas untuk meningkatkan kompetensi para pekerja. Selain itu juga terdapat 2 perguruan tinggi vokasi yang akan mendidik dan menyiapkan para muda untuk mampu dan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan era transisi energi. Salah satunya adalah Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas.
PEM Akamigas, yang mengajarkan tentang ilmu permigasan, kini terus berbenah dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang mengarah ke energi baru terbarukan. Direktur PEM Akamigas Erdila Indriani saat ditemui seusai acara peluncuran, mengungkapkan persetujuannya tentang pentingnya pentingnya mempersiapkan SDM yang kompeten secara bertahap menuju transisi energi hijau pada 2060, "Sangat setuju karena diharapkan dari summit tersebut menghasilkan pedoman terkait dengan roadmap SDM menuju net zero emission. Selama ini yang menjadi konsen bagaimana mencari sumber atau energi alternatif yang hijau atau NZE. Harapannya bauran energi EBT makin banyak dan bisa menggantikan energi konvensional yang identik kotor dengan target tahun 2060."
"Kita lupa bahwa dengan adanya alternatif energi baru, apakah SDM yang mengelola itu ada atau siap secara skill/kompetensi. Atau apakah SDM yang sekarang bekerja di bidang energi konvensional sudah dipikirkan nanti bekerja apa. Sehingga melalui HCsummit ini diharapkan juga paralel menyiapkan peta jalan kompetensi untuk SDM menyongsong NZE 2060."Â
Hadir sebagai narasumber dalam Peluncuran The 2nd Human Capital Summit 2025 ini adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Kepala Pusat Perencanaan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian, Wakil Direktur Utama MIND ID, Team Leader for Green Jobs Policies & Partnerships, dan Green Jobs for Social Inclusion & Sustainable Transformation (GESIT Project), serta para pimpinan maupun perwakilan stakeholder dari pelaku industri sektor energi dan sumber daya mineral.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H