Mohon tunggu...
Dowry
Dowry Mohon Tunggu... Lainnya - Humas PEM Akamigas

Humas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upayakan Badan Riset dan Inovasi Daerah Optimalisasi EBT Jawa Tengah

15 Maret 2024   14:39 Diperbarui: 15 Maret 2024   14:40 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Humas PEM Akamigas

Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jawa Tengah, melaksanakan Forum Koordinasi Infrastruktur Riset dan Inovasi ''Potensi Pemanfaatan Gas Rawa dan Energi Baru Terbarukan di Jawa Tengah'' di Politeknik Energi dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas) sebagai upaya pengenalan dan meningkatkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di lingkungan perguruan tinggi (27/02/2023). Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Badan BRIDA Jawa Tengah Moh. Arif Irwanto ini dihadiri Wakil Direktur 1 PEM Akamigas Asepta Surya W, Kepala Bagian Umum PEM Akamigas Prasudyana Gamarlap Seputra, Kepala Bidang SDM & Iptek BRIDA Joko Mulyanto dan diikuti oleh perwakilan dari BAPPERIDA Kab. Pati, DISPERMASDES Pati, BAPPEDA Blora, BAPERLITBANG Kendal, dosen PEM Akamigas dan mahasiswa program studi Teknik Produksi Migas dan Teknik Pengolahan Migas. Dalam sambutannya Kaban Brida Jawa Tengah berharap akan ada realisasi pertukaran data, laboratorium riset, pengujian yang ada di beberapa wilayah di Jawa Tengah, pemanfaatan laboratorium yang ada di daerah.

Sedangkan Direktur PEM Akamigas Erdila Indriani menyatakan bahwa kolaborasi dan dan koordinasi menjadi sesuatu yang sangat mahal. Dengan kegiatan ini fungsi dan peran PEM Akamigas yang ikut memikul tanggung jawab sosial menjadi terpacu untuk segera merealisasikan bukan hanya sekedar wacana dan mudah-mudahan bisa berkontribusi.

Dalam paparannya Erdila mengatakan, "Penelitian harus berdasarkan fakta dan data, bukan subyektivitas, harus sistematis dan logis. Terkait dengan EBT di Indonesia terdapat 6 potensi besar yaitu Hydro, Bioenergi, solar, geothermal, angin dan lainnya. Berdasarkan data dari Kementerian ESDM pada tahun 2019, dari beberapa sumber EBT ternyata yang paling besar adalah panas bumi, sementara di Jawa Tengah belum ada sumber PLTP. Disampaikan juga komitmen industri migas dunia terhadap EBT sangat tinggi dengan menanamkan investasi yang sangat besar."

Sedangkan narasumber Mohammad Rizky Arya Marendra, menyajikan Energi baru terbarukan di Jawa Tengah yang lebih banyak memanfaatkan potensi lokal, seperti Biogas, PLTS Atap, Gas Rawa dan PLTMH. Pada kesempatan ini Rizky lebih fokus ke pemanfaatan Gas Rawa (BIOGENIC SHALLOW GAS) yang merupakan potensi lokal yang mudah dan murah untuk dimanfaatkan masyarakat. Menurut Rizky, "Gas Rawa atau Biogenic Shalllow Gas adalah natural gas berupa metana yang terbentuk dari hasil dekomposisi sedimen organik karena aktivitas bakteri pada tahapan awal pembentukaannya, terbentuk pada temperatur rendah di  kedalaman overburden kurang dari 3000 ft. Total potensi BSG yang diketahui di Jawa Tengah adalah sekitar 14,47 juta SCF (Standart Cubic Feet). Yang terdapat di Kabupaten Pemalang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Pati, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Rembang, Kabupaten Sragen, Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Cilacap."

Selain itu juga disampaikan bagaimana upaya promotif mendorong implementasi EBT lain di Jawa Tengah, berupa kegiatan jelajah energi, sosialisasi energi terbarukan, Sosialisasi dan Business Forum, dan Penghargaan Desa Mandiri Energi sehingga mampu mengoptimalkan potensi EBT yang ada di sekitar kita.

Dari hasil diskusi dan tanya jawab dengan peserta diharapkan akan ada kolaborasi antara kebutuhan dan ketersediaan SDM maupun peralatan yang dimiliki PEM Akamigas sehingga akan memperoleh hasil yang bermanfaat dan berkelanjutan bagi masyarakat. Misalnya di PEM terdapat peralatan Geolistrik, geo radar dan passive seismic yang bisa dimanfaatkan untuk penelitian Gas Rawa. Mahasiswa juga sudah siap jika dibutuhkan dalam melakukan penelitian dan pengembangan potensi gas rawa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun