Ada satu program PEM Akamigas yang mengundang para ahli/praktisi dari industri, akademisi, pejabat pemerinatahan, dan juga tokoh-tokoh nasional lain yang memiliki peran dan kiprah bukan saja di dunia permigasan, tetapi juga sektor pendukung hingga sektor umum. Program yang diharapkan memberikan ilmu dan pengetahuan tambahan bagi mahasiswa ini kita kenal dengan 1DWE (One Day With Experts), dan telah dilaksanakan secara rutin minimal sebulan sekali.
Kali ini, 1DWE menghadirkan Gubernur Aceh, Ir. H. Nova Iriansyah, M.T. di Grha Oktana PEM Akamigas untuk memberikan pencerahan tentang proyeksi "Pengembangan Sumber Daya Manusia Sub Sektor Migas di Provinsi Aceh" (17/03/2022).
Gubernur Nova mengawali materinya dengan melontarkan pertanyaan tentang perbedaan pelajar di pulau Simeulue, Aceh, pulau terluar, terdepan, dan tertinggal di wilayah Aceh, dengan pelajar di kota Washington DC, USA. Dijawab dengan celetukan mahasiswa dari atas tribun Grha Oktana bahwa yang membedakan adalah pendidikan. "Jawaban itu benar, tapi kurang tepat," ujar Gubernur Nova. "Jawaban yang benar adalah inovasi," imbuhnya
Menurut Gubernur Aceh ini, inovasilah yang membuat alumni PEM Akamigas bisa lebih hebat dari yang lain. "PEM Akamigas sudah kita kenal lama sejak berdirinya sebagai sekolah vokasi yang hampir tiap hari mengajarkan tentang inovasi. Yang hampir tiap hari mengisi mindset, paradigmanya mahasiswa dengan inovasi. Dengan berinovasi, mahasiswa akan bisa membangun dan membanggakan Aceh, dan negara Indonesia."
Dalam paparannya, Nova menjelaskan bahwa di Aceh ada 12 wilayah kerja migas (PP 23/2015), dengan wilayah kerja aktif untuk eksplorasi ada Andaman I: Mubadala Petroleum, Andaman II: Premier Oil, Andaman III: Repsol, South Block A: Renco, South Andaman: Mubadala Petroleum, dan Bireuen Sigli: Aceh Energy. Sedangkan untuk produksi ada Lhokseumawe: Zaratex N.V., Blok B: PGE, North Sumatera Onshore (NSO): PHR, Pase: Triangle Pase Inc., Blok A: MEDCO, dan Rantau: Pertamina EP Asset I. "Kemudian masih ada wilayah kerja yang akan dilelang seperti Blok ONWA (Meulaboh) dan Blok OSWA (Singkil), serta Blok Arakundo," papar Nova.
Gubernur Nova berpesan kepada seluruh mahasiswa PEM Akamigas dan yang asal Aceh pada khususnya, "Saya berharap anak-anak dapat menjalankan amanah yang diberikan, belajarlah dengan giat, jadilah kebanggaan orang tua dan kebanggaan Aceh (bagi mahasiswa yang berasal dari Aceh). Intinya Anda harus punya inovasi, di mana inovasi itu Anda dapatkan di dunia pendidikan, di PEM Akamigas.
Ada pepatah yang harus kita sebagai orang Aceh junjung, dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Kalau kita berada ditengah-tengah masyarakat lain, maka kita harus dapat menyesuaikan diri. Ingat pula bahwa mata uang yang paling laku di mana-mana adalah akhlak yang mulia.”
Kegiatan ini dipandu oleh moderator, Faiz Maulana, mahasiswa Program Studi Teknik Produksi Minyak dan Gas Tingkat 2 yang menyimpulkan bahwa Aceh masih memiliki potensi terutama sub sektor migas yang sangat besar, dan masih bisa dieksploitasi. Sehingga peluang mahasiswa di sana pun masih sangat terbuka. "Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa harus bisa mengembangkan diri lagi supaya kita bisa berinovasi memanfaatkan dan mengembangkan potensi tersebut,” ujar Faiz.
Direktur PEM Akamigas, R.Y. Perry Burhan menjelaskan saat membuka 1DWE, bahwa saat ini PEM Akamigas memiliki 97 mahasiswa yang berasal dari Aceh dan itu tersebar di semua program studi. 25 orang diantaranya ada di Program Studi Teknik Produksi Minyak dan Gas. 23 orang di Program Studi Teknik Pengolahan Minyak dan Gas. 12 orang di Program Studi Teknik Instrumentasi Kilang, dan 17 orang di Program Studi Teknik Mesin Kilang, serta 20 orang di Program Studi Logistik Minyak dan Gas.