Minggu (4/11) tengah berlangsung Liga Bintang di lapangan Sabuga, Bandung. Awalnya saya kira ini adalah pertandingan bola biasa oleh kalangan mahasiswa, akan tetapi saya salah. Disekitaran lapangan yang terlihat hanya anak-anak seusia SD yang mengenakan seragam bola dan berlatih di pinggir lapangan. Inilah yang disebut Liga Bintang, pertandingan U-13 yg tengah disponsori oleh Honda, Telkom dan Pikiran Rakyat (PR) sebagai Media Partner.
Saya sempat meliput Perjanjian Kerja Sama yang dilakukan Telkom, PR dan Panitia Penyelenggara. Dalam pertemuan itu dibahas beberapa keunggulan Liga Bintang dengan kompetisi yg lain. Di kompetisi ini ada beberapa aturan yang berbeda diantaranya :
- pelatih tidak diperbolehkan mendekat lapangan dan memberi instruksi kepada pemain. Ini merupakan upaya untuk membentuk kemandirian anak dalam bermain dan tidak tergantung pada pelatih
- Supporter tidak boleh mendekat ke lapangan. Di kompetisi ini kebanyakan suporter adalah para orang tua anak. Mereka disediakan tempat jauh dari sisi lapangan. Meskipun teriakannya terdengar keras setidaknya pemain tidak bisa melihat jelas suporter
- pemain yang mentaati peraturan, bermain dengan baik dan mencetak goal akan mendapatkan kartu hijau dar wasit. Yang kemudian pemain dgn koleksi kartu hijau terbanyak akan mendapat reward.
Disini, sportivitas dan kemandirian sepakbola dimulai sejak dini. Agar ke depannya mereka menjadi pemain bola yang menjunjung tinggi nilai-nilai positif dan membanggakan untuk negara ini.
tertarik ?? silakan lihat kompetisinya tiap hari Minggu jam 11.00-selesai di lapangan Sabuga, Bandung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H