aku melihat didenahku apakah ada yang tertinggal?
dia menatap pintu kayuku
mengisyaratkan sesuatu
kubuang tatapan itu kedalam sumur sunyiÂ
aku ingin melanjutkan rajut benangku
tapi suaranya penuh dengan derita
aku tidak peduli, untuk apa juga kau kembali
kau melempar bara kepadakuÂ
lalu suaramu penuh derita
katamu aku penyebabnya luka di pucuk matamu
bahkan angin berlalu pun tau sesaknya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!