Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Derby della Madonnina Berakhir Seri, Pil Pahit AC Milan dan Keuntungan Inter Milan

3 Februari 2025   08:20 Diperbarui: 3 Februari 2025   08:20 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inter Milan vs AC Milan bermain seri 1-1. Foto: Piero Cruciati/AFP via Kompas. com

Derbi sekota Milan, antara AC Milan vs Inter Milan berlangsung pada pekan ke-23 lanjutan Serie A Liga Italia musim 2024/25 di stadion San Siro (3/2/25).

Hasil dari derbi yang biasa dikenal dengan derby della Madonnia itu berakhir seri (1-1). Hasil seri itu berasa berbeda untuk kedua tim.

Bagi Milan, hasil seri tersebut seperti pil pahit. Pasalnya, Milan yang terlebih dahulu unggul sejak menit akhir babak pertama lewat pemain keturunan Indonesia, T. Reijnders harus gigit jari lantaran rival sekotanya menyamakan kedudukan pada menit-menit injury tim di akhir laga.

Reijnders menciptakan gol setelah memanfaatkan tepisan penjaga gawang Y. Sommer. Sommer sendiri gagal mengamankan dengan baik tembakan dari Rafael Leao.

Pelatih Rossoneri, Sergio Conceicao memainkan taktik 4-3-3. Alih-alih taktik tersebut menciptakan pola permainan menyerang, malahan sebaliknya Inter yang lebih agresif dan mendominasi sejak babak pertama.

Tercatat 2 gol Inter dianulir wasit karena offiside dan dua kali tendangan dari para pemain Inter mengenai mistar gawang Milan.

Dalam laga ini, Conceicao memainkan trisula penyerang terbaiknya. Tammy Abraham yang didapuk sebagai striker diapiti oleh dua penyerang sayap Christian Pulisic dan Rafael Leao. Namun, ketiga penyerang tersebut gagal memberikan ancaman sehingga ketiganya pun ditarik keluar pada babak kedua.

Selain itu, Conceicao juga tak ragu untuk langsung menurunkan rekrutan baru Kyle Walker sebagai bek kanan. Pemain yang berusia 34 tahun itu baru didatangkan dari Manchester City pada bulan Januari ini bermain penuh di barisan belakang Milan.

Milan lebih memilih bermain bertahan sembari mencari celah untuk melakukan serangan balik. Namun, pola serangan balik Milan kerap mentok di tengah pola taktik Pelatih Inter, Simeone Inzaghi yang menerapkan pola lima gelandang dan 3 bek.

5 gelandang tersebut langsung menerapkan pola bertahan ketika Milan memegang bola. Juga, para gelandang itu mendominasi para gelandang Milan di lapangan tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun