Babak kualifikasi grup Liga Champions Eropa musim 2024/25 dengan edisi format baru sudah selesai. Terlihat sudah ada 8 tim yang lolos secara langsung, dan 16 tim lainnya harus bermain dalam laga playoff untuk bisa masuk ke 16 besar. Terlihat tak ada kejutan besar dari tim-tim yang tak lolos ke babak selanjutnya.
Babak playoff bisa terbilang panas. Pasalnya, ada tim-tim solid yang berada di zona plaoff dan bisa saja bertemu satu sama lain untuk mendapatkan tiket ke babak selanjutnya. Salah satunya Manchester City yang nasibnya untuk lolos ditentukan pada laga terakhir.
Man City yang sebelum laga kontra Club Brugge berada di zona eliminasi berhasil tembus zona playoff. Makanya, laga kontra Brugge seperti partai hidup mati.
Adrenalin suporter Man City sempat terpompa kuat tatkala Brugge terlebih dahulu unggul pada babak pertama. Kelegahan muncul saat permainan Man City membaik di babak kedua, tepatnya ketika terjadi pergantian pemain. Â
Berkat peran pemain pengganti, tim asuhan Pelatih Pep Guardiola itu menang 3-1 di stadion Etihad. Kemenangan itu meloloskan Man City ke babak playoff. Kelolosan Man City tembus zona playoff seperti lolos dari lubang jarum.
Performa Man City, baik di level domestik maupun di benua Eropa pada musim ini tak begitu meyakinkan. Salah satu sebabnya adalah masalah cedera yang menimpah beberapa pemain penting.
Tak pelak, Guardiola di bulan Januari pernah menyatakan bahwa timnya akan kembali pada jalur yang tepat apabila para pemainnya yang cedera sudah kembali. Namun, hingga memasuki pertengahan musim, badai cedera pemain belum berakhir.
Oleh sebab itu, persoalan cedera pemain itu coba diatasi "The Citizens" dengan pembelian beberapa pemain pada bulan Januari 2025 ini. Tercatat sudah ada empat pemain yang masuk ke dalam skuad Man City. Langkah itu menjadikan Man City sebagai tim yang paling royal dalam urusan belanja pemain pada musim dingin ini.
Pilihan Man City itu cukup beralasan. Kondisi skuad memaksa Man City harus turun ke bursa transfer pemain untuk memperkuat skuad yang terlihat tak tampil pada level terbaik pada musim ini.
Performa Man City di Liga Champions menjadi bukti nyata jika Man City tak dalam kondisi terbaik. Bahkan, tak sedikit yang menilai jika Man City akan kesulitan untuk menjadi salah satu favorit juara pada musim ini. Terkecuali, Guardiola menemukan format yang tepat dalam meramu skuadnya mulai babak playoff.