Bertempat di stadion Allianz, Juventus mengalahkan Manchester City (2-0) (12/12/24). Kemenangan itu menempatkan Juventus pada posisi ke-14 dan sebaliknya Man City terperosok pada posisi ke-22 klasemen sementara kualifikasi grup Liga Champions Eropa musim 2024/25.
Tiga poin penuh sangat berharga bagi Juve untuk mendapatkan satu tiket langsung ke babak selanjutnya. Bagi Man City kekalahan tersebut seperti menjadi "ancaman" untuk keluar lebih awal dari Liga Champions pada musim ini.
Juventus tampil efektif dalam meladeni permainan penguasaan bola ala Man City. Skenario Juve dengan bermain bertahan dan mencari celah melakukan serangan balik sangatlah cocok untuk lini belakang Man City yang terlihat keropos.
Seperti biasa, lini belakang Man City keropos karena tanpa perlindungan yang sepadan di sektor gelandang jangkar. Pelatih "The Citizens" Pep Guardiola memainkan Jack Grealish dan Ilkay Gundogan di sektor gelandang jangkar.
Grealish yang berasli posisi sebagai penyerangan sayap gagal memainkan peran tersebut. Pemain Timnas Inggris itu keluar dari posisi sehingga gagal membantu lini belakang Man City ketika Juve melakukan metode serangan balik.
Tak pelak, Juve yang menguasai 31 persen jalannya laga mampu mencetak 5 tembakan yang tepat sasar ke gawang Man City. Itu sangat berbanding terbalik dengan Man City yang sepenuhnya mendominasi jalannya laga dengan hanya mencatatkan 3 tembakan ke gawang Juve.
Juve mampu memanfaatkan kelemahan Man City. Kekeroposan di lini belakang Man City dimanfaatkan dengan baik.
Pola umpan dari sisi samping menjadi skenario terbaik Juve dalam menciptakan dua gol yang terjadi pada babak kedua lewat tandukan D. Vlahovic dan tendangan voli dari pemain asal Amerika Serikat, W. McKennie.
Lebih jauh, Juve juga tampil solid dalam membendung pola serangan para pemain Man City. Erling Haaland dan kawan-kawan gagal mencatatkan satu pun tembakan pada babak pertama.
Secara total, hanya 3 tembakan Man City yang mengenai sasaran ke gawang Juve dan penjaga gawang M. Di Gregorio juga sigap dalam melindungi gawangnya dari kebobolan. Selebihnya, Man City hanya berkutat di area tengah dalam melakukan operan untuk mencari celah di hadapan kesolidan lini belakang Man City.