Hasil imbang kontra Juve membuat Milan untuk kedua kalinya kehilangan poin penuh. Dari lima laga terakhir, Milan hanya menang dua kali. Performa tak stabil Milan di level domestik pun berujung pada kesangsian pada peran Pelatih Franseco.
Surat kabar yang berbasis di Italia ikut menyoroti posisi Fonseca. Misalnya, surat kabar Corriere dello Sport menulis bahwa Fonseca tak boleh melakukan kekeliruan di Liga Champions Eropa saat bermain kontra klub asa Slovakia, Slovan Bratislava. Juga, harian yang sama menulis bahwa Fonseca dalam posisi tertekan.
Tak sedikit juga yang menilai bahwa Milan di bawah kendali Fonseca belum menemukan identitas yang pasti. Seperti terlansidr dalam Tribal Football.com (26 November 2024), Fonseca bahkan disodori tentang hal tersebut.
Fonseca menyatakan bahwa dia menghargai kritik tersebut. Fonseca menyadari bahwa performa timnya di Liga Italia tak begitu meyakinkan sehingga suara-suara kritis pun sulit terhindarkan.
Laga di Liga Champions Eropa bisa menjadi instrumen bagi Fonseca untuk menjaga kepercayaan suporter Milan. Memang tak bisa dihindari bahwa performa di Liga Italia membuat posisi Fonseca sebagai pelatih Milan seperti terancam.Â
Apalagi, Milan sepertinya merana di tengah keseruan persaingan yang sementara terjadi enem besar klasemen sementara Liga Italia.
Musim kompetesi masih panjang. Milan masih memiliki momentum untuk ikut terlibat dalam persaingan yang sementara terjadi di Liga Italia. Asalkan, Milan perlu membangun performa yang konsisten. Hanya konsistensi yang membuat tim-tim seperti Fiorentian, Atalanta, dan Lazio bisa mewarnai persaingan Serie A Liga Italia pada musim ini.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H