"Dalam hidup ini segala sesuatu ada awalnya dan ada akhirnya," salah satu pernyataan yang disampaikan Nadal sebagai bagian kata-kata perpisahannya dari dunia tenis.
Turnamen tenis David Cup yang berlangsung di Spanyol menjadi akhir dari karir Rafael Nadal. Petenis berusia 38 tahun itu memutuskan untuk gantung raket sebagai petenis profesional. Keputusan itu dinyatakan setelah tim tenis Spanyol kalah dari Belanda pada babak perempat final Piala Davis.
Dalam turnamen itu, Nadal kalah dari petenis asal Belanda, Botic van de Zandschulp. Laga itu pun menjadi yang terakhir dari karir profesional Nadal.
Tentu saja, sangat sulit bagi Nadal yang sudah 23 tahun berkarir di dunia tenis. Namanya sudah melambung tinggi sebagai salah satu petenis yang sukses. Tercatat 22 kali Nadal meraih trofi Grand Slam. Jumlah itu hanya kalah dari Novak Djokovic.
"Saya pergi dengan ketenangan pikiran bahwa saya meninggalkan warisan, yang mana saya sangat rasa bahwa itu bukan saja olahraga, tetapi sangat personal untuk saya," ungkap Nadal di depan suporter yang mengikuti rangkaian acara pensiunnya di Malaga.
Nadal dikenal sebagai raja tanah liat (King of Clay). Gelar itu diperoleh lantaran keberhasilan Nadal mencatatkan 14 gelar Prancis terbuka.
Pertandingan tenis di lapangan bertanah liat bukanlah gampang. Itu membutuhkan energi dan stamina yang kokoh. Nadal sukses membuktikan dirinya sebagai petenis yang tangguh dan kuat ketika bermain di lapangan tenis tanah liat.
Menariknya, gelar French Open 2022 menjadi yang gelar Grand Slam terakhir Nadal dalam karir Nadal. Gelar yang diperoleh di Stade Roland Garros pada tahun 2022 itu seperti membaptiskan Nadal sebagai Raja Tanah Liat dan sekaligus mencatatkan rekor baru sebagai pemain tertua yang menjadi juara French Open.
Novak Djokovic mengakui kelebihan Nadal kala bermain di lapangan bertanah liat. Seperti terlansir dalam Bolasport.com (11 Oktober 2024), Djokovic menilai bahwa kegigihan dan intensitas Nadal bermain di Roland Garros adalah sesuatu yang sangat sulit terlihat pada petenis lainnya.
Selain prestasi pribadi, Nadal juga membantu Spanyol meraih dua emas dari cabang tunggal dan doble. Juga, dia membantu Spanyol untuk empat kali meraih juara Davis Cup.
Pertama kali, Nadal membantu Spanyol meraih David Cup pada tahun 2004 ketika mengalahkan Australia 3-1. Sejak saat itu, Nadal menjadi bagian tak terpisahkan dari tim Spanyol dalam meraih empat trofi David Cup.