Peta persaingan Liga Inggris musim 2024/25 mulai berlangsung ketat. Kekalahan perdana juara bertahan, Manchester City dari Bourtmouth melapangkan jalan Livepool ke puncak klasemen. Juga, kekalahan itu menunjukkan bahwa untuk musim ini, tak ada tim yang "perawan". Semua tim sudah terkalahkan.Â
Menariknya, di antara persaingan empat besar Liga Inggris hingga pekan ke-10 terdapat Nottingham Forest. Nottingham sementara duduk di peringkat ke-3 klasemen di atas tim seperti Chelsea, Arsenal, dan Tottenham Hotspur.Â
Posisi itu menjadi yang tertinggi bagi Nottingham sejak tahun 1998. Â Padahal kalau ditimbang pada musim lalu, Nottingham hampir saja masuk jurang degradasi. Belum lagi hukuman pengurangan poin.Â
Nottingham baru mengalami satu kekalahan musim ini sebagaimana yang terjadi pada Man City dan Liverpool. Terang saja, hal itu seperti menimbulkan "tanda tanya" di balik rahasia pada performa konsiten Nottingham.Â
Sejauh ini, Nottingham baru menderita satu kekalahan saat ditundukkan oleh Fulham (1-0) di kediamannya sendiri. Selebihnya, Nottingham tampil solid termasuk berhasil mengalahkan Liverpool  (1-0) di Anfield. Sejauh ini musim ini, hanya Nottingham yang mampu menundukkan Liverpool. Â
Kisah sukses dari Nottingham pada pada 10 laga musim ini sebenarnya bermula dari perekrutan pemain sejak naik ke divisi utama Liga Inggris tahun 2022. Tercatat sejak naik ke Liga Inggris, Nottingham sudah membeli 22 pemain pada bursa transfer pemain.
Pembelian pemain itu pada awalnya tak menghadirkan keseimbangan. Malahan, Nottingham sulit menemukan performa terbaik lantaran belum menemukan sistem yang baku. Perlahan dalam dua musim terakhir, Nottingham mulai menyeleksi secara ketat pemain yang cocok dalam sistem permainan tim.Â
Callum Hudson-Odoi dan Chris Wood adalah beberapa pemain yang direkrut Nottingham dalam dua musim terakhir dan ikut berkontribusi besar dalam pola permainan Nottingham.Â
Tim asuhan Nuno Espirito Santo dinilai sebagai tim yang tersolid di Liga Inggris musim ini, yang mana hanya kebobola tujuh gol sejauh ini. Kesolidan itu dibarengi dengan performa apik Matz Sels di bawah mistar gawang.Â
Nuno menilai bahwa kesuksesannya dalam membangun permainan Nottingham tak lepas dari keberhasilannya mempelajari karakter Nottingham. Upaya itu dimulai sewaktu masa pra musim sebelum masuk musim 2024/25, dalam mana Nuno memberikan latihan yang cukup intens pada anak-anak asuhnya.Â