Misalnya, kemenangan dari Brentford di Old Trafford pada pekan lalu di Liga Inggris mengamankan nasib Ten Hag yang sangat disoroti sebelum jedah internasional.Â
Tak sedikit yang menilai nasibnya sebagai pelatih MU bisa berakhir jika MU kalah dari Brentford di Old Trafford. Yang terjadi adalah MU menang, dan nafas Ten Hag sepertinya diperpanjang.
Selain itu, sewaktu isu pemecatan mencuat menjelang akhir Liga Inggris musim lalu. Namun, nasib pelatih berkepala botak itu selamat lantaran menjuarai Piala FA 2024 dengan mengalahkan rival sekota, Manchester City.
Hasil imbang kontra Fenerbahce mungkin tak secara total menyoroti Ten Hag. Fenerbahce terbilang tim kuat di Turki. Namun, tiga hasil imbang di Liga Eropa perlu menjadi referensi apakah MU adalah tim yang mau bersaing untuk menjadi juara ataukah tidak.
Ataukah, MU hanya beruntung berada di kompetesi Liga Eropa. Kalau mau menoleh ke belakang, MU lolos ke Liga Eropa gegara memenangi trofi Piala FA 2024. Tempat MU sebenarnya di klasemen akhir Liga Inggris musim 2023/24 di posisi ke-8 yang mana tak mendapatkan tiket bermain di level turnamen-turnamen Eropa.Â
Namun, karena menjuarai Piala FA, MU berhak mendapat tiket ke Piala FA dan Chelsea yang seharusnya berhak ke Liga Eropa karena posisi akhir di tempat ke-6 harus pindah tempat ke turnamen Europa Conference League, level ketiga dari kompetesi di Eropa.
Karena itu, MU harus tampil pada standar terbaik jika tak mau dinilai sebagai tim medioker dan beruntung di Liga Eropa. Perlu tampilkan identitas sebagai tim kuat dari Liga Inggris yang bisa bersaing menjadi juara Liga Eropa musim 2024/25.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H