Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyikapi Mentalitas Siswa yang "Copy Paste" Karya Tulis Orang Lain

18 Oktober 2024   17:58 Diperbarui: 18 Oktober 2024   18:02 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis. Foto: Unplash/Aaron Burden via Kompas. com

Plagarisme menjadi salah satu persoalan besar dalam dunia akademi. Hal itu disebabkan pelbagai hal, termasuk mentalitas siswa yang sudah terbiasa sejak bangku SMP dan SMA meng-copy paste karya orang lain seolah menjadi karya sendiri.

Beberapa hari lalu saya diminta untuk mengecek karya tulis siswa SMA. Karya tulis mereka itu menjadi salah satu prasyarat kelulusan mereka dari bangku SMA.

Yang mengejutkan ketika membaca alur kalimat yang begitu runut dan teratur laiknya bukan tulisan anak SMA. Belum lagi, pilihan kata yang terbilang "tinggi" untuk konteks anak SMA. Saya pun curiga jangan sampai apa yang tertulis merupakan hasil copy paste dari karya orang lain di internet.

Ternyata dugaan saya benar setelah mengeceknya di internet. Satu paragraf dan bahkan ada yang satu halaman yang mencopy-paste secara langsung karya orang lain. Kecenderungannya mereka hanya menempel ide demi ide dari karya orang lain yang ada di internet dan kemudian membentuk satu artikel pengantar.

Tentu saja, itu menjadi sebuah kekecewaan yang mengecek karya tulis tersebut sekaligus alarm tentang kualitas anak didik. Gegara hanya mau mengejar target dan mendapatkan hasil, mereka mengambil jalan pintas lewat cara plagiat atau sistem copy paste.

Alih-alih meluapkan kemarahan, saya pun mengambil langkah agar kesalahan yang sama tak dilakukan.

Pertama, sebagai pengecek karya tulis, kita sekiranya tak boleh malas atau pun menerima begitu saja hasil karya siswa. Perlu serius mengecek dengan seksama tentang orisinalitas dari karya yang ditulis.

Sebagai guru atau pengecek karya tulis siswa, kita perlu memberikan waktu untuk membaca tulisan mereka. Tak sekadar memberikan nilai dan mengambil kesimpulan sepintas.

Bahkan, kita perlu melakukan riset lebih jauh tentang keabsahan dari tulisan mereka. Jangan sampai apa yang kita baca dan nilai merupakan produk dari orang lain dan bukan produk mereka.

Kedua, kita tak begitu saja menolak karya tulis mereka ketika ditemukan plagiat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun