Setelah pensiun dari sepak bola, terlebih khusus di salah satu klub asal Spanyol, Pablo Paz memilih untuk menetap di Spanyol. Pilihan itu menjadi salah satu sebab mengapa Paz masuk akademi Real Madrid.
Pemain yang terlahir pada 8 September 2004 itu memulai karirnya di klub lokal, Tenerife pada usia 10 tahun. Performanya di Tenerife menarik perhatian Madrid dan kemudian merekrutnya masuk ke akademi Madrid.
Pada tahun 2022, Paz memulai debut denganya Real Madrid Castilla, klub kelas kedua dari klub asal ibukota Spanyol tersebut. Performa impresifnya bersama Real Madrid Castilla membuat pelatih tim senior, Carlo Ancelotti menariknya ke tim utama untuk pra musim 2023-24 di Amerika serikat.
Sejak saat itu, Paz mulai menjadi salah satu pilihan di bangku cadangan Madrid. Debutnya di tim senior terjadi tatkala Madrid bermain kontra Sporting Braga di Santiago Bernabeu pada kompetesi Liga Champions Eropa. Dia menggantikan Federico Valverde.
Jam bermainnya di tim senior memang minim. Hal itu tak lepas dari persaingan ketat di lini tengah Madrid, yang mana kala itu Toni Kroos juga masih aktif bermain bersama Madrid. Makanya, peran Paz lebih pada sebagai pemain pengganti.
Walau demikian, salah satu momen yang membuat nama Paz naik daun tatkala mencetak gol kemenangan Madrid kontra Napoli (3-2) di Liga Champions Eropa. Masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-83, Paz langsung menunjukkan kebolehannya dengan mencetak gol dari luar kotak penalti sekaligus memberikan kemenangan penting untuk Madrid.
Persaingan di lini tengah Madrid menyulitkan Paz untuk mendapatkan tempat utama. Malahan, Madrid melego Paz ke Como, klub yang baru promosi ke Serie A Liga Italia pada musim 2024/25.
Di Como, Paz langsung memberikan performa yang cukup impresif. Pada pekan kelima Liga Italia, Paz masuk sebagai salah satu pemain terbaik dalam pekan tersebut berkat satu asis dan juga perannya dalam terciptanya gol bunuh diri. Perannya juga ikut berkontribusi mengakhiri penantian Como selama 21 tahun untuk meraih kemenangan pertama di Serie A Liga Italia.
Paz memang mempunyai latar belakang yang kuat dengan Spanyol. Ibunya berasal dari Spanyol. Sebagian masa kecil dan awal pembinaannya sebagai pesepakbola terjadi di Spanyol, termasuk Madrid.
Kendati demikian, hatinya selalu berada di Argentina. Paz lebih memilih Argentina daripada Spanyol sebagai tim yang dibelanya.
Tak elak, pelatih yunior Argentina, Javier Mascherano memanggil Paz sebagai bagian dari timnas U-20. Setelah itu, Paz juga mendapat panggilan dari Scaloni untuk bermain bersama timnas senior Argentina.