Trio Lewandowski, Yamal, dan Rapinha seperti mengingatkan pada masa kejayaan trio Lionel Messi, Neymar, dan Luiz Suarez. Trio itu mampu membantu Barca di era kepelatihan Luis Enrique meraih trebel.
Performa apik antara Lewandowski, Yamal, dan Rapinha pada musim ini tak lepas dari peran Hansi Flick. Pasalnya, ketiganya sebenarnya sudah dua musim bersama, tetapi baru menemukan performa terbaik di tangan Flick.
Hal itu tak lepas pada bagaimana Flick menaikan intensitas permainan Barca. Â Lebih langsung dan tak lagi terpaku pada permainan dari kaki ke kaki yang cenderung melambat. Pola itu cocok dengan kecepatan yang dimiliki oleh Yamal dan Rapinha.
Selain itu, Flick juga menempatkan para pemain seturut karakter yang mereka miliki. Di sisi kiri, Yamal diberi kebebasan untuk melakukan penetrasi dan dribel mengganggu kosentrasi lini belakang, tetapi menciptakan ruang bagi Lewandowski di positi sentral.
Sama halnya dengan Rapinha yang bisa bermain di sisi kanan, dan juga di sebagai penyerang bernomor 10. Rapinha yang dijadikan kapten tim setelah Andre Ter Stegen cedera tampil pada level terbaik pada musim ini.
Pemain yang direkrut dari Leeds United itu ikut membantu Barca dalam urusan menciptakan gol dan mencetak peluang. Termasuk 2 asisnya bagi Lewandowski saat bermain kontra Alaves.
Berbeda dengan Yamal yang pandai mengocek dan dribel, Rapinha memiliki kecepatan dan cenderung bermain langsung dalam mengumpan ke Lewandowski.
Performa impresif dari Lewandowski, Yamal, dan Rapinha juga ikut mengembalikan sisi yang hilang dari permainan Barca. Pola serangan balik. Terlihat Barca mulai terbiasa mencetak gol dari pola serangan balik.
Pola itu terlihat lama menghilang. Kalau tak salah, Barca terbiasa dengan pola serangan balik di masa kepelatihan Luis Enrique. Messi, Neymar, dan Suarez bisa menciptakan satu dua sentuhan lewat pola serangan balik saat terjadi sepak pojok di lini belakang Barca.
Hal itu sudah mulai nampak pada formasi permainan Flick. Terbukti gol kedua Lewandowski ke gawang Alaves yang tercipta lewat pola serangan balik.
Pola serangan balik tersebut akan menambah warna pada permainan Barca pada musim ini, sekaligus menaikan tingkat produktifitas Barca dalam urusan mencetak gol.