Paul Pogba pernah menjadi salah satu sensasi pemain muda sewaktu berseragam Juventus sebelum ke Manchester United (MU). Pogba ikut membantu Juve tembus partai final Liga Champions Eropa tahun 2015 tetapi di final kalah dari Barcelona 3-1.
Kendati demikian, Pogba menjadi incaran banyak klub top Eropa. Termasuk MU. Dengan berbekal rekam jejak masa lalu yang mana Pogba merupakan salah satu alumnus dari akademi, MU mampu menggaetnya pulang ke Old Trafford.
Namun, performa Pogba bersama MU tak stabil. Sihirnya tak sekonsisten sebagaimana di Juve. Akibatnya, MU membuka pintu keluar untuk pemain asal Perancis itu dan membiarkannya kembali ke Juve.
Karir Pogba di Juve juga tak semulus yang dibayangkan. Cedera menjadi salah satu hantu yang mengganggu karir Pogba di Juve.
Puncaknya saat Pogba diganjari 4 tahun hukuman tak bermain setelah gagal dalam tes anti doping oleh badang Antidoping Italia pada bulan Agustus 2023.
Kubu Pogba tak tinggal diam. Pogba mengajukan banding ke European Court of Arbitration for Sport atau Pengadilan Arbitrase Olahraga. Berkat upaya itu, hukuman Pogba pun dikurangi menjadi 18 tahun.
Sejauh ini, Pogba sudah menjalankan 13 bulan masa hukuman. Dengan masa pengurangan itu, peluangnya Pogba bisa kembali ke Juve pada bulan Maret 2025.
Di balik kabar baik untuk Pogba tersebut, kabarnya Juve mengambil langkah untuk membuka pintu keluar dari pemain yang sudah berusia 31 tahun tersebut.Â
Dari sisi gaji, Pogba terbilang sebagai pemain berpendapatan tinggi di skuad Juve. Kedatangannya bisa membuat manajemen klub bisa sakit kepala.
Pogba mendapat gaji 10 juta euro per musim serupa dengan pendapatan untuk Dusan Vlahovic. Selama masa larangan bermain, Pogba tetap mendapatkan gaji per bulan dengan 2000 juta euro.