Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tidak Perlu Malu Hidup dengan Gaya Hidup "Loud Budgeting"

1 Oktober 2024   17:18 Diperbarui: 3 Oktober 2024   17:44 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Loud Budgeting. Foto: Freepik/Rawpixel.com via Kompas.com

Kesehatan finansial menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan kita setiap hari. Kesehatan finansial itu bisa dibangun lewat perencanaan anggaran (budgeting) yang tepat sasar, seimbang dan sesuai dengan kebutuhan.

Juga, hal itu dibarengi dengan sikap dan keputusan yang berani dan jujur tentang kondisi keuangan yang dimiliki. Tak perlu malu dan ragu untuk memyampaikan ketidakmampuan kita dari sisi finansial.

Ada salah satu istilah yang popular di awal tahun 2024, yakni "Loud Budgeting". Istilah itu sepertinya menjadi tren yang mulai dihidupi oleh kelas menengah di tengah himpitan dan tuntutan ekonomi yang makin ketat.

Seturut laporan, CNBC news (29 Februari 2024), istilah loud budgeting viral pada awal tahun 2024 lewat sebuah video di salah satu akun TikTok yang seturut tanggal 16 Januari 2024 mencapai 1,4 juta penonton.

Loud budgeting berarti teknik untuk mengamankan uang termasuk dengan cara menolak kesempatan bersosialisasi seperti makan di luar bersama teman dan bepergian ke tempat tertentu dengan mengatakan alasan di balik keputusan tersebut.

Loud budgeting lebih condong pada mengukur kekuatan finansial antara kebutuhan dan keinginan semata. Ketika apa yang ditawarkan itu sebagai kebutuhan, maka kita boleh mengucurkan sejumlah uang. 

Jika sebaliknya, kita perlu untuk mengontrol diri dan berani untuk menolak untuk mengucurkan uang.

Ketika memahami istilah loud budgeting ini, ternyata saya juga pernah menghidupinya. Pada bulan April lalu, kami sekomunitas di tempat kerja berencana melakukan piknik.

Seperti biasa, anggaran selama piknik tersebut dibicarakan di dalam kelompok. Setelah melihat perkiraan anggaran per individu, saya memilih untuk tidak mengikuti kegitan itu.

Alasannya karena anggarannya terbilang besar bila dibandingkan dengan pendapatan bulanan saya. Kira-kira hampir seperempat dari pendapaan bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun