Laga antara Timnas Indonesia U-23 kontra Timnas Korea Selatan U-23 seperti menjadi uji kualitas dari dua pelatih, Hwang Sung-hong sebagai pelatih Korsel dan Shin Tae-yong sebagai pelatih Indonesia yang berasal satu negara, Korea Selatan.Â
Laga yang berlangsung di stadion Abdulla bin Khalifa, Doha, Qatar (26/4/24) itu berpihak pada Indonesia. Sebagai pelatih Indonesia, STY mendapat sorotan positif.Â
Menariknya, pertemuan antara Sung-hong kontra STY seperti pertemuan kawan lama. Keduanya pernah sama-sama membela timnas Korsel, dan juga pernah mengalahkan Indonesia di Piala Asia pada tahun 1996.
Pada satu sisi, keterlibatan dua pelatih satu asal itu menjadi sebuah kebanggaan bagi Korsel karena bisa memberikan kontribusi untuk sepak bola, tak hanya di level domestik, tetapi lebih jauh di level internasional.Â
Keberhasilan STY menyingkirkan Korsel di perempat final dan membawa Indonesia ke semifinal Piala AFC U-23 menjadi catatan sejarah baru untuk Indonesia.Â
Tak elak, keputusan untuk mempertahankan, dan bahkan memperpanjang kontra STY hingga tahun 2027 adalah sebuah keputusan yang tepat.Â
Berstatuskan sebagai debutan untuk turnamen yang melibatkan 16 negara ini, Indonesia mampu memberikan performa yang sangat meyakinkan.Â
Tak sedikit yang memuji Indonesia serentak menilai bahwa perkembangan sepak bola Indonesia berada pada jalur yang tepat semenjak ditangani oleh STY.
Di sisi lain, hasil laga antara Indonesia kontra Korsel menghadirkan pelbagai opini, baik itu dari suporter Indonesia maupun Korsel.
Bagi Korsel, kekalahan dari Indonesia lewat drama adu penalti (11-10) menjadi pukulan tersendiri. Tren  yang terjaga selama empat dekada, yang mana timnas sepak bola U-23 lolos ke Olimpiade pupus di tangan Indonesia.Â