Inter Milan memastikan statusnya sebagai kampiun Serie A Liga Italia musim 2023/24 setelah menang 2-1 atas AC Milan (22/4/24) di stadion San Siro, Milan, Italia.
Laga yang dikenal dengan Derby Della Madonnia ini diwarnai oleh tiga kartu merah itu. Derby ini menjadi penentu manis Inter berlangkah sebagai juara lantaran menang atas rival abadi di kediaman Milan.
Inter seolah menodahi konsistensi Milan yang sementara terjadi pada beberapa pekan terakhir sekaligus memberikan pesan pada saingan kuatnya itu bawah kota Milan dalam gengggaman Inter.
Keberhasilan Inter sebagai juara Serie A Italia tak lepas dari konsistensi yang terbangun sepanjang musim. Mengoleksi 86 poin hingga pekan ke-33 Liga Italia, tim berjuluk Nerazzuri mencatat 27 kemenangan, 5 kali seri, dan hanya sekali kalah.
Gap poin dengan AC Milan cukup jauh, yakni terpaut 17 poin. Artinya, sangat sulit bagi Milan mengejar Inter lantaran Serie A Liga Italia hanya menyisakan lima laga.
Kesuksesan itu pun menjadi catatan bersejarah untuk pelatih Simone Inzaghi. Pelatih yang direkrut dari Lazio menggantikan Antonio Conte dua musim lalu ini berhasil memberikan efek positif untuk Inter, serentak mampu keluar dari bayang-bayang pengaruh Conte yang juga membawa Inter sebagai juara Liga Italia sebelum meninggalkan Inter dua musim lalu.
Scudetto Ubah Status Simone Inzaghi
Raihan trofi Liga Italia mengubah status Inzaghi yang dikenal dengan julukan Re di Copee atau king of cups. Julukan itu merujuk dari prestasi Inzaghi sebagai pelatih Lazio yang berhasil meraih 3 trofi Piala Italia dan 5 super cup.
Bahkan, bersama Inter Inzaghi sudah meraih lima trofi. Lima trofi itu adalah trofi piala dari Coppa Italia dan Piala Super Italia, yang nota bene masih dipandang berada pada "kelas kedua."
Terang saja, raihan Scudetto menguatkan reputasi Inzaghi. Saudara dari mantan penyerang AC Milan, Filipo Inzagi itu berhasil keluar dari tren dan status yang cenderung meraih piala "cups" menjadi pelatih yang mampu mengantarkan Inter sebagai juara Serie A Liga Italia.