Kemenangan Inter Milan atas Selernitana (4-0) di stadion San Siro, Milan (17/2/24) memperkuat posisi Inter di puncak klasemen sementara Serie A Liga Italia 2023/24. Tim asuhan Simeone Inzaghi ini memperlebar gap 10 poin dengan tim berperingkat kedua Juventus.
Jarak 10 poin dengan Juventus dan dibarengi konsistensi serta kestabilan performa Inter hingga pekan ke-24 Liga Italia, tak berlebihan jika menyatakan bahwa Inter berada posisi aman di puncak dan berpeluang besar menjadi kampiun Serie A 2023/24.
Rasanya, sangat sulit untuk mengejar Inter atau pun melihat Inter terantuk. Dari 24 laga yang telah dimainkan di Liga Italia, Inter baru kalah 1 kali dan 3 kali meraih hasil seri. Selebihnya, Inter berhasil meraih poin penuh.
Lebih jauh, kemenangan Inter tak hanya terjadi saat berhadapan dengan tim-tim medioker. Inter juga berhasil menang melawan tim-tim pesaing di empat besar. Di tiga laga terakhir sebelum menjamu Salernitana di San Siro, Inter berhasil menang kontra Fiorentina, Juventus, dan AS Roma. Tim-tim ini terbilang solid, dan menjadi tantangan besar untuk Inter.
Kemenangan kontra Juve sebenarnya menjadi kunci persaingan di antara kedua tim. Andaikata Juve berhasil menang kontra Inter di pekan ke-22 Liga Italia, besar kemungkinan gap poin di antara kedua tim tak terlalu besar dan juga persaingan di puncak berlangsung panas.
Namun, Inter yang menang berkat gol tunggal dari bunuh diri pemain Juve, F. Gatti berhasil memperlebar jarak dengan Juve. Efek lanjutnya seperti terjadi hingga pekan ke-24 Liga Italia, yang mana Inter nyaman berada di posisi puncak.
Kunci Kenyamanan Inter di PuncakÂ
Proyek Inter di tangan pelatih Inzaghi tak berlangsung semalam. Mantan pelatih Lazio ini dipilih menggantikan Antonio Conte di tahun 2021. Padahal, saat itu Conte baru saja membawa Inter menjadi juara Liga Italia.
Pilihan Inter cukup beralasan. Inzaghi mempunyai rekam jejak kuat dengan Liga Italia. Sebelum bergabung dengan Inter, Inzaghi juga sudah berhasil membawa Lazio meraih trofi Piala Italia dan Piala Super Italia.Â
Selain itu, gaya kepelatihan Inzaghi yang mampu membuat Inter sebagai tim yang terproduktif di Liga Italia. Formasi 3-5-2 membuat Inter bermain lebih agresif.Â