Presiden Perancis, Emmanuel Macron melakukan langkah politik yang cukup mengagumkan. Macron menunjuk sosok anak muda yang masih berusia 34 tahun sebagai perdana menteri Perancis.
Adalah Gabriel Attal, sosok yang dipercayai Macron untuk menduduki posisi yang ditinggalkan oleh Elisabeth Borne. Borne sendiri mengundurkan diri dari tugasnya sebagai perdana menteri di awal bulan ini. Tepatnya, pada hari Senin, 8 Januari 2024.Â
Tak butuh waktu lama dan tanpa kompromi, Macron menunjuk Attal sebagai perdana menteri. Penunjukan itu pastinya sudah dipertimbangkan secara matang-matang.Â
Apabila menilik karir politik Attal, penunjukkan Macron bukanlah langkah yang terburu-buru tetapi sudah dipersiapkan sejak lama, yang mana Macron sudah mengambil atau ikut mengorbitkan Attal sebagai bagian dari pemerintahannya.Â
Ya, sebelum Attal ditunjuk sebagai Perdana Menteri termuda di Perancis, dia sebenarnya menduduki kursi Menteri Pendidikan di era pemerintahan Macron. di bulan Juli 2023. Salah satu kebijakan Attal adalah melarang pemakaian Abaya (busana garmen Muslim yang biasa dipakai oleh kaum perempuan) di sekolah. Menurutnya, pemakaian baju itu melawan sekularisme.Â
Lebih jauh, karir cepat Attal ke pemerintahan tak lepas dari karir politiknya. Mewakili partai sosialis, dia pernah masuk sebagai anggota parlemen di tahun 2017. Kepiwaiannya dalam berdebat dan beragumentasi menarik perhatian Presiden Macron saat itu.Â
Tak heran, Macron tak ragu merekrut politisi dari Partai Sosialis ini ke dalam pemerintahan. Di tahun 2020, Perdana Menteri yang secara terbuka menyatakan dirinya sebagai Gay di tahun 2018 ini ditunjuk sebagai pembicara dari pemerintahan pada masa pandemi di tahun 2020.Â
Di tahun 2022, Attal ditetapkan sebagai Menteri Anggaran Perancis. Penentuan itu bersamaan dengan keterpilihan kembali Macron sebagai Presiden Perancis. Di tahun 2023, Attal ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan.Â
Menilik karir politik dari Attal, tak berlebihan menyatakan bahwa Macron melihat potensi besar dari Attal untuk pemerintahan Perancis.Â
Pada halaman media sosial X, yang sebelemunya Tweeter, Macron menulis bahwa dia tahu dia bisa memperhitungkan energi dan komitmen Attal sebagai perdana menteri.Â