Kembalinya Kevin De Bruyne, Angin Segar untuk Manchester City dan Awasan pada Persaingan di Liga Inggris

Tiap tim di liga-liga Eropa biasanya mempunyai pemain tertentu yang berpengaruh pada tim. Pengaruhnya nampak saat si pemain bisa memberikan perbedaan untuk tim saat si pemain berada di lapangan. 

Kevin De Bruyne adalah salah satu pemain yang pantas masuk kategori untuk pemain cukup berpengaruh untuk Manchester City di empat musim terakhir. Pemain asal Belgia ini seperti menjadi urat nadi dari sistem permainan dari pelatih Pep Guardiola di Manchester City. 

Terang saja, saat Kevin De Bruyne cedera, Guardiola coba mencari dan menempatkan beberapa pemain yang biasanya ditempati oleh De Bruyne. 

Julian Alvarez menjadi salah satu pilihan regular Guardiola di posisi De Bruyne, yang mana bermain di belakang sebagai striker Erling Haaland. Pemain muda asal Argentina itu memang secara umum mampu mengisi peran De Bruyne, namun tak jarang juga tampil tak konsisten sebagaimana apabila Bruyne hadir di lapangan. 

Hal itu nampak lewat performa Manchester City menjelang bermain di Piala Dunia antar klub bulan Desember lalu. Pada empat laga terakhir Manchester City tak meraih kemenangan, dan salah satu sebab yang terlihat adalah faktor cedera pemain penting seperti De Bruyne dan John Stones mulai dirasakan tim. 

Oleh sebab itu, kembalinya De Bruyne dari cedera menjadi angin segar untuk Manchester City.

Kevin De Bruyne tampil saat Manchester City mengalahkan Huddersfield di Piala FA. Pemain yang terlahir pada 28 Juni 1992 itu tampil selama 33 menit dan menciptakan satu assist untuk gol dari rekan senegaranya, Jeremy Doku pada menit ke-74. 

Ketika Bruyne masuk ke lapangan, suporter yang menyaksikan laga antara Manchester City kontra Huddersfield di stadion Etihad tampak menyoraki nama De Bruyne. Pemain yang sangat berperan penting dalam pencapaian dan kesuksesan Manchester City pada musim lalu itu telah dinantikan kehadirannya.

Kevin De Bruyne harus menepi selama hampir lima bulan karena cedera hamstring. Masalah cedera itu membuat Guardiola harus putar otak untuk menggantikan peran De Bruyne. 

Kembalinya De Bruyne juga menjadi kabar baik Guardiola. Pelatih asal Spanyol itu tak bisa menyembunyikan rasa gembiranya.