Pelatih senior ini dikenal sebagai pelatih bertangan dingin. Ancelotti masih mempercayakan Luka Modric dan Toni Kross di lini tengah sembari kadang memadukan mereka dengan para pemain muda.Â
Keseimbangan tim tetap terjaga dan pada saat yang bersamaan proses regenerasi para pemain berjalan mulus. Dengan ini, regenerasi pemain di tangan Ancelotti berjalan pasti karena Kross dan Modric sudah mempunyai pemain pengganti yang dipersiapkan selama tiga musim terakhirÂ
Juga, kesabaran Ancelotti dalam menempah pemain muda seperti Vinicius Jr dan Rodrygo. Kedua pemain ini tampil makin konsisten pada musim ini. Hal itu pun didukung oleh Jude Bellingham yang mampu menjadi salah satu lumbung pencetak gol Madrid pada musim ini.
Lebih jauh, isu dari akhir kontrak Ancelotti dengan Madrid di akhir musim, yang mana pelatih asal Italia ini kabarnya sudah mengiakan tawaran timnas Brasil. Hal itu bisa saja menjadi salah satu motor yang menggerakkan Ancelotti untuk memberikan yang terbaik sebelum menyatakan kata pisah dengan Madrid.
Ketiga, keseimbangan skuad Madrid. Musim ini, Madrid tampak jauh dari isu ketimpangan dan malah lebih nyaman dengan skuad yang dimiliki.Â
Tentu saja, selain karena faktor Ancelotti yang berhasil meramu skuad Madrid, juga pengaruh klub dalam pemilihan dan pembelian pemain dalam bursa transfer.Â
Selama empat musim terakhir, Madrid meninggalkan kebijakan dengan pembelian banyak pemain berharga tinggi. Madrid cenderung membeli pemain yang sesuai kebutuhan tim, dan tak getol mendatangkan banyak pemain sekaligus dalam bursa transfer.Â
Akibatnya, keseimbangan tim terjaga dan pemain baru bisa beradaptasi dengan baik dengan sistem yang sudah terbangun dalam skuad Madrid.
Madrid sementara berada di puncak klasemen. Jarak dengan juara bertahan musim lalu, Barcelona sudah terpaut delapan poin.
Barca masih tampil tak konsisten. Tantangan terbesar Madrid berasal dari Girona yang sejauh ini tampil konsisten dalam menguntit Madrid di posisi kedua dengan jumlah poin yang sama.
Hanya saja, Girona pun perlu waspada dengan ketidakseimbangan yang terjadi karena faktor cedera pemain. Hal itu bisa saja membuat Girona seperti kehabisan bensin kalau tak memiliki keseimbangan skuad hingga akhir musim.