Lini belakang kembali menjadi salah satu isu yang belum terpecahkan sampai saat ini. Cederanya beberapa pemain di lini belakang membuat pelatih MU, Erik Ten Hag mempercayakan pemain yang tersedia di dalam tim. Padahal, pemain yang dipercayai itu umumnya mereka yang sudah diragukan performa mereka sejak musim lalu.Â
Kekeroposan pada lini belakang menjadi salah satu isu yang membuat MU tak bisa tampil optimal. Ketika lini depan tampil meyakinkan, lini belakang malah menjadi biang dari keruntuhan dari performa tim.Â
Hasil yang diraih MU memang tak sepenuhnya menutup pintu ke babak selanjutnya. Masih ada peluang lantaran jumlah poin MU dengan Copenhagen di peringkat kedua dan Galatasaray di peringkat ketiga hanya terpaut satu poin.Â
Dengan ini, penentuan akhir dari jalan MU ke babak selanjutnya bergantung pada laga terakhir.Â
Masalahnya, MU akan menjamu Bayern Muenchen di Old Trafford pada laga terakhir. Muenchen sudah lolos ke babak selanjutnya.Â
Laga terakhir terbilang formalitas untuk Muenchen. Akan tetapi, MU masih perlu waspada dengan kekuatan Muenchen.Â
Terlebih lagi, dari catatan sejarah, Muenchen terbilang sebagai tim yang selalu menjaga konsistensi selama masa kualifikasi grup Liga Champions pada beberapa musim terakhir.Â
Oleh sebab itu, Muenchen biasanya tak begitu saja memberikan karpet merah untuk tim lain lantaran sudah mendapatkan tiket ke babak selanjutnya. Contohnya pada nasib Barcelona pada musim lalu.Â
Muenchen yang bertandang ke Barca sudah mendapatkan tiket ke babak 16 besar. Alih-alih begitu memberikan karpet merah ke Barca untuk lolos ke babak selanjtunya, malahan Muenchen tampil ganas di Camp Nou dan meraih kemenangan 3-0 atas Barca. Akibatnya Barca tersingkir dan harus bermain di Piala Eropa.Â
Untuk itu, MU juga harus mengencangkan ikat pinggang saat menjamu Muenchen. Muenchen pasti datang ke Old Trafford untuk mendapatkan poin dan mempertaruhkan reputasinya dan gengsi sebagai klub besar.Â
Oleh sebab itu, apabila MU mau lolos, MU perlu membangun mentalitas yang solid dan kuat di Old Trafford. Paling tidak, MU tak mengulangi mentalitas lemah sebagaimana saat bertandang ke markas Galatasaray. Kalau tidak, mimpi MU untuk bermain di babak 16 berakhir hampa.Â