Secara umum, Man City memiliki komposisi skuad yang cukup komplit kala menjamu Brighton. Terang saja, Man City unggul dua gol di babak pertama memanfaatkan kelengahan lini belakang dan kesalahan bek Brighton.
Kemenangan itu pun memberikan rekor baru untuk Man City, yang mana Man City mencatatkan 21 kemenangan di Liga Inggris kala bermain di kandang sendiri.Â
Rekor itu melampaui capaian rekor dari tim sekota, Manchester United yang mana MU menang di Old Trafford dalam 20 laga pada Desember 2010-September 2011 di era Sir Lex Ferguson.
Rekor Man City itu jelas membahasakan keangkeran Etihad. Dengan ini, setiap tim di Liga Inggris yang mau bertandang ke Etihad harus mewaspadai keangkerannya karena saat bermain di kandang, Man City selalu tampil solid dan tak pernah kalah.Â
Pesan lainnya juga adalah keseimbangan permainan Man City selama dilatih oleh Pep Guardiola. Keseimbangan itu berdampak kala Man City selalu meraih kemenangan dari 21 laga di Liga Inggris ketika bermain di Etihad.
Mentalitas Solid Arsenal
Bertandang ke Stamford Bridge, Arsenal terhindar dari kekalahan. Raihan satu poin rasanya cukup adil jika menimbang permainan itu.
Arsenal terlebih dahulu unggul dua gol pada babak pertama. Di babak kedua, tim asuhan Pelatih Mikel Arteta itu coba mengejar ketertinggalan. Gol dari Declan Rice dan pemain pengganti Trossard menjauhkan Arsenal dari kekalahan.
Nilai positif dari hasil laga ini adalah Arsenal menunjukkan mental yang cukup kuat. Kendati tim tuan rumah unggul terlebih dahulu, Arsenal bisa mencari cara mencari cara mengerjakan ketertinggalan termasuk peran pemain pengganti.
Peran pemain pengganti, seperti masuknya Trossard itu mengubah jalannya laga dan memecahkan kebuntuan.Â
Dengan ini, kedalaman skuad Arsenal kian teruji, yang mana pemain pengganti bisa memberikan solusi ketika permainan tim mandek.