Barangkali salah satu momen pada final Liga Champions Eropa musim 2022/23 yang masih melekat erat di kubu Manchester City adalah gol tunggal Rodri ke gawang Inter Milan.Â
Gol dari pemain bernama lengkap Rodri Hernandez Cascante di menit ke-68 itu tak hanya melengkapi raihan treble tetapi juga mengakhiri penantian Manchester City menjadi juara Liga Champions Eropa.
Akhirnya, Manchester City menjadi kampiun Eropa. Prestasi itu menguatkan reputasi Manchester City di daratan Eropa dan juga mementahkan kritik publik yang dilontarkan lantaran Manchester City yang banyak membeli banyak pemain mahal tetapi kerap gagal di Eropa.
Rodri menjadi salah satu aktor penting dari permainan Manchester City musim lalu. Kalau boleh dibilang, Rodri menjadi pemain yang sulit tergantikan pada musim lalu.Â
Menit bermain dari pemain asal Spanyol ini pun melampaui para pemain lainnya, termasuk penjaga gawang Ederson. Gegara jumlah menit bermainnya itu, Rodri pun sempat berkomentar bahwa jumlah 60 laga yang dimainkannya selama satu atau dua musim tak begitu sehat.
Dalam skema permainan Manchester City, Rodri kerap menjadi andalan Pelatih Pep Guardiola sebagai gelandang jangkar. Sangat sulit tergantikan. Terlebih lagi saat Fernandinho hengkang dari Manchester City musim 2021/22.Â
Berperan sebagai gelandang bertahan, Rodri kerap menjadi andalan dari gaya permainan Guardiola yang menekankan permainan kaki ke kaki. Rodri pun menjadi pemain yang menjemput bola dari kiper atau pun para bek dan kemudian membangun pola menyerang.
Rodri juga menjadi pemain yang memotong serangan lawan. Guna melindungi Rodri dari kelelahan, sejak musim lalu Pep Guardiola pun menjadikan John Stones sebagai tandem. Artinya, peran Rodri pun makin ringan lantaran dibantu oleh Stones dalam formasi dua gelandang jangkar.
Dalam dua laga terakhir, peran dari Stones yang sementara cedera itu pun dilimpahkan kepada Mattheus Nunes. Tujuannya agar Rodri tak bekerja sendiri sebagai gelandang jangkar tetapi mempunyai tandem yang meringankan pekerjaannya. Jadinya, Rodri pun berkesempatan untuk menyerang dan menciptakan peluang.Â
Tercatat dari enam laga di Liga Inggris musim ini pemain kelahiran 22 Juni 1996 ini sudah mencatatkan 2 gol dan 1 assist. Catatan itu cukup mengagumkan untuk profil seorang gelandang bertahan.