Untuk itu, skuad Garuda Muda tak boleh jumawa dengan kemenangan kontra  Thailand. Akan tetapi, kemenangan itu menjadi nilai tambah dalam meladeni Vietnam di partai final.
Juga, keberhasilan Indonesia melakukan ke partai final seolah meredahkan polemit internal sepak bola Indonesia. Polemik itu bermula saat Indonesia ditundukan oleh Malaysia.
Seperti biasa, kegagalan itu berujung pada pencarian 'kambing hitam'. Salah satunya pada ketidaksediaan beberapa klub yang mengijinkan pemainnya membela timnas di ajang AFF.
Langkah klub itu pun disoroti. Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir bahkan mengancam untuk tak mengalirkan bantuan dana ke klub-klub yang tak mengijinkan pemainnya dalam membela timnas.
Sebaliknya, klub yang tak memberikan ijin pemainnya beralasan karena benturan dengan kompetesi BRI Liga Indonesia dan juga agenda AFF 2023 tak ada agenda PSSI.
Terang saja, situasi menghadirkan polemik di dalam sepak bola Indonesia. Tiap kubu mempunyai argumennubmen untuk tak dijadikan kambing hitam atas performa Indonesia.
Oleh sebab itu, jalan Indonesia hingga partai final meredahkan polemik yang terjadi. Pada tempat pertama, timnas Indonesia masih berjalan pada jalur yang tepat walau polemik mengitari timnas terjadi.
Polemik diredahkan dengan performa yang meyakinkan. Kekalahan di laga perdana tak menjadi batu sandungan yang mengakhiri jalan timnas Indonesia ke partai final.
Juga, Shin Tae-yong berhasil mengolah skuadnya walaupun ada pemain yang tak menjawabi panggilan lantaran keputusan klub yang dibela. Dengan ini, Tae-yong tak melihat penolakan itu sebagai alasan untuk tak tampil maksimal. Atau dengan kata lain, tak bermain di air keruh dengan memanfaatkan situasi tersebut.
Sebaliknya, Tae-yong tetap tampil professional dengan tak peduli polemik yang sementara terjadi dan ambil peduli pendapat pihak lain.
Performa timnas di Piala AFF 2023 menunjukkan kualitas timnas Garuda Muda di bawah kendali Tae-yong. Lebih jauh, Tae-yong mengarahkan performa timnas ke arah yang terbaik dan ikut meredahkan polemik internal sepak bola Indonesia.