Juara Liga Champions musim lalu, Manchester City berhasil menyudahi perlawanan juara Piala Eropa, Sevilla lewat drama adu penalti. Kedua tim awalnya bermain imbang 1-1.
Sevilla meladeni dominasi Man City dengan pola permainan efektif. Efektivitas itu sempat berbuah hasil kala Sevilla terlebih dulu unggul di babak pertama pada menit ke-25 lewat gol dari N.Ynesri.
Tertinggal terlebih dahulu, Man City menaikan tempo serangan. Namun, pertahanan Sevilla bermain rapat dan tak gampang memberikan peluang untuk Man City mencetak gol. Ditambah lagi performa gemilang Bono yang berhasil melakukan 6 penyelamatan dalam laga ini.
Pendek kata, laga diputuskan lewat drama adu penalti. Skenario ini menjadi pengalaman kedua Man City dari tiga laga terakhir.Â
Sebelumnya, Man City harus mengakui keunggulan Arsenal di laga Community Shield. Hampir sama dengan laga kontra Sevilla, Man City dipaksa bermain hingga drama adu penalti.
Sayangnya, Man City kalah dalam drama adu penalti tersebut dan Arsenal menjadi juara dari Community Shield musim ini.
Pengalaman itu pastinya masih membekas. Target pelatih Pep Guardiola untuk mengulangi kesuksesan meraih 6 trofi sewaktu masih melatih Barcelona luntur kala gagal di Community Shield.Â
Untuk itu, laga Piala Super Eropa menjadi kesempatan untuk memperbaiki performa tim dan tak lagi menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
Dalam laga Piala Super Eropa, kiper utama Ederson dipercayai berada di bawah mistar gawang. Dalam laga community shield, Guardiola mempercayai S. Ortega di bawah mistar gawang.Â
Perubahan skuad dan taktik sangat jelas dimainkan Guardiola dalam laga kontra Sevilla. Kontra Sevilla, Guardiola memainkan skema 4-3-3. Dalam laga itu, Guardiola mencoba pemain barunya seperti Kovacic dan Gvardiol.Â