Beberapa pekan terakhir, saya agak terganggu dengan bunyi lato-lato, "tek tek tek" yang dimainkan oleh beberapa anak seusia sekolah dasar di sekitar tempat saya tinggal.Â
Kebetulan, di halaman depan kediaman saya terdapat halaman luas dan itu biasa menjadi tempat bermain dari anak-anak.Â
Bunyinya bervariasi. Ada yang cepat dan konstan. Ada pula yang hanya sesaat, dan itu bisa menandakan bahwa pemainnya baru latihan.Â
Saat ini, saya sementara tingga di bagian Utara Filipina. Sejauh pengamatan pribadi, permainan lato-lato lagi tren.Â
Mulai dari anak-anak hingga kalangan dewasa menggemari permainan yang sempat tren di Indonesia beberapa bulan lalu.Â
Saya kira untuk saat ini, permainan lato-lato di Indonesia sudah redup. Gema permainan lato-lato dari Indonesia sudah sepi tak seramai di bulan Januari hingga Februari tahun ini.Â
Ketika di Indonesia permainan lato-lato sudah tak menggema seperti dulu, permainan lato-lato sementara tren di Filipina.
Tren itu begitu kentara, selain saya memperhatikan lingkungan sekitar, juga dari apa yang ditunjukan di media sosial. Permainan ini makin rame lantaran pembuat content seperti tak mau ketinggalan kereta untuk merasakan permainan tersebut.Â
Ya, permainan ini menjadi tren berkat media sosial. Orang beramai-ramai mempost permainan ini dan ikut memantik ketertarikan dan keingintahuan banyak orang di setiap daerah dan dari pelbagai kalangan.Â
Suatu kali saya pernah bertamu di suatu rumah. Tepatnya dua minggu lalu. Saya memerhatikan seorang anak bermain lato-lato dan beberapa anak lain menonton dan memerhatikannya.Â