Formasi Man City sudah teruji dari beberapa laga besar di Liga Champions maupun di Eropa. Para pemain tampak nyaman dan sudah saling mengenal dengan sistem formasi yang dimainkan. Hal itu yang membuat MU sulit menundukan Man City.Â
John Stones yang kembali didapuk sebagai gelandang jangkar tampil brilian. Aksinya tak hanya memberikan suplai ke lini depan, tetapi juga memotong aliran serangan MU.Â
Keunggulan Man City  yang paling menonjol juga adalah komposisi skuad Man City.  Walau striker andalan Erling Haaland tampak terkancing oleh permainan MU, Man City masih memili cara mencetak gol.Â
Man City mempunyai gelandang serang seperti I. Gundongan yang mencetak dua gol, Kevin de Bruyne, dan Grealish yang kerap merumitkan lini belakang MU. Para pemain ini mempunyai aksi individu di atas rata-rata sehingga bisa membuat lini belakang MU tampak tak nyaman sepanjang laga.Â
Di final Piala FA, Man City unggul pada beberapa aspek daripada MU. Keunggulan itu merupakan buah dari langkah Guardiola yang setia dengan formasi yang sama dengan pemain yang sama. Juga, keunggulan itu tercapai karena kualitas pemain yang bisa memecahkan kebuntuan di tengah situasi sulit. Contohnya I. Gundogan, yang mencetak dua gol dalam laga tersebut.Â
Salam BolaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H