Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Juara Piala FA, Keunggulan Manchester City Saat Kalahkan Manchester United

3 Juni 2023   23:02 Diperbarui: 3 Juni 2023   23:16 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
I. Gundongan merayakan golnya ke gawang Manchester United. Foto: AFP/Glyn Kirk via Kompas.com

Keunggulan paling pertama yang ditampilkan Man City adalah organisasi permainan tim yang rapi. Organisasi permainan Man City nampak saat tahu bagaimana menyerang dan sigap saat menutup lini belakang dari serangan permainan MU. 

Keunggulan kedua dari Man City adalah kesolidan formasi.  

Dari komposisi skuad yang diturunkan, Man City menurunkan skuad terbaik berdasarkan pada taktik andalan Guardiola 3-2-4-1. Hanya bedanya, saat Guardiola menepikan Ederson dan memainkan Ortega sebagai kiper utama. Selebihnya, Guardiola menurunkan para pemain yang sama untuk formasi 3-2-4-1. 

Sebaliknya, Pelatih MU, Erik Ten Hag mengambil langkah berbeda. Formasi tak agak berbeda dari yang sering dipakainya, yang mana Ten Hag memilih formasi 4-2-3-1. 

Akan tetapi, langkah Ten Hag untuk mengimbangi lini tengah Man City begitu kentara saat menduetkan Casemiro dan Fred sebagai gelandang jangkar. Lalu, Erikssen digeser ke depan di belakang striker utama. 

Taktik Ten Hag tak terlalu berarti apa-apa di tengah dominasi Man City. Malahan, intensitas serangan MU tampak mandek. Rashford yang bermain sebagai striker utama jarang mendapat suplai umpan dari rekan-rekan setimnya. 

Keunggulan Man City karena skuad yang diturunkan Guardiola sudah agak lama bermain dalam skema atau formasi permainan yang sama. Jadi, para pemain Man City sudah saling mengenal dalam formasi permainan 3-2-4-1. 

Hal itu sangat berbeda dengan MU, yang tampak seperti langkah eksperimen daripada produk jadi. Tempat Erikssen di belakang striker bukanlah posisi aslinya. Erikssen sebelumnya lebih banyak diduetkan dengan Casemiro di posisi gelandang jangkar. 

Tempat di belakang striker lebih diperankan oleh Bruno Fernandes, yang digeser oleh Ten Hag ke sebagai penyerang sisi kiri menggantikan Antony. Karena itu, pola permainan MU tak begitu mengalir. Gampang terbaca oleh para pemain Man City.  

Permainan MU agak berubah saat Ten Hag memasukan Alejandro Garnacho menggantikan Christian Erikssen. Keputusan itu terbilang tepat lantaran pemain berusia 18 tahun memberikan efek di lini depan. Bahkan, Garnacho hampir saja mencetak gol penyama kedudukan beberapa menit setelah masuk ke lapangan. 

Dengan ini, Ten Hag tampak salah taktik dari menit pertama. Alih-alih membendung permainan Man City, MU malah kewalahan. Namun, dengan memasukan penyerang seperti Garnacho, MU mendapat beberapa peluang emas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun