Manchester City berhasil menundukan tamunya, Arsenal (4-1) dalam lanjutan Liga Inggris pekan ke-33 di stadion Etihad (27/4/23). Hasil laga ini seolah ikut menentukan nasib peraih trofi Liga Inggris musim ini. Gap poin kedua tim hanya terpaut 2 poin.Â
Arsenal, memang, masih berada di puncak klasemen sementara. Namun, posisinya sudah sangat tidak nyaman lantaran Man City masih memiliki dua tabungan. Â Artinya, apabila Man City memenangi dua laga tersisa tersebut, maka Man City akan unggul 4 poin dari Arsenal.Â
Bermain di depan pendukungnya sendiri, Man City terlalu tangguh untuk tamunya, Arsenal. Man City mendominasi jalannya laga. Juga, Man City menciptakan beberapa peluang emas dalam mencetak gol ke gawang Arsenal.Â
Seturut statistik, Man City mempunyai 14 tembakan ke gawang dengan 9 yang tepat sasar ke gawang Arsenal. Sementara itu, Arsenal hanya memiliki 8 tembakan ke gawang Man City dan hanya 2 yang tepat sasar.Â
Kelemahan terbesar Arsenal dalam laga ini adalah lini belakang. Lini belakang Arsenal tampak rapuh untuk meladeni pola serangan para pemain City.Â
Salah satu gol Man City yang dicetak oleh Kevin de Bruyne dari skema serangan balik menjadi bukti bagaimana lini belakang Arsenal sulit berduel Erling Haaland yang memberikan assits untuk De Bruyne.Â
Hanya rata-rata 50 persen keberhasilan lini belakang Arsenal menghalau serangan Man City. Sebaliknya, Man City mempunyai 80 persen catatan dalam menghalau serangan Arsenal.Â
Duet Gabriel dan R. Holding tampaknya bukannya duet tangguh untuk meladeni para penyerang Man City. Duet Gabriel dan Holding memang sudah terbaca sebagai sebab dari kerapuhan lini belakang.Â
Namun Pelatih Arsenal, Mikel Arteta tak mempunyai pengganti yang sepadan. Kekurangan pemain pelapis yang berkualitas membuat Arteta kesulitan dalam mengisi lubang yang ditinggalkan oleh bek andalan, William Saliba.Â
Lebih jauh, ketangguhan Man City juga terletak di lini tengah. Dikomandoi oleh Kevin De Bruyne, Man City unggul dalam penguasaan bola dari M. Odegaard dan rekan-rekannya. Dengan formasi 4-3-3, Pelatih Man City Pep Guardiola berhasil meredam permainan dari kaki ke kaki ala Arsenal.