Situasi agak berbeda di lima musim terakhir. Para pemain di Serie A Liga Italia kembali menjadi minat klub-klub mapan di Eropa. Hal itu tak lepas dari kembali berjaya tim-tim Italia di kompetesi-kompetesi Eropa.
Bukan tak mungkin, pada musim depan akan terjadi eksodus besar-besaran dari Liga Italia. Peminat sudah mulai muncul. Beberapa nama seperti Victor Osimhen sudah menjadi target dari klub-klub mapan di Eropa.Â
Dua, dominasi pelatih asal Italia.
Dominasi klub-klub Italia juga dibarengi dengan peran pelatih asal Italia. Kalau ditotalkan, ada 5 pelatih asal Italia yang terlibat di tiga kompetesi di Eropa.Â
Inter Milan dilatih oleh S. Inzaghi, AC Milan oleh S. Piolo, Juventus dengan M. Allegri, Fiorentina dengan Vincenzo Italiano, dan Real Madrid dilatih oleh pelatih fenomenal Carlo Ancelotti.
Menariknya, tiga dari pelatih yang bermain di semifinal Liga Champiosn Eropa terlahir di tempat yang sama. Inzaghi, Pioli, dan Ancelotti sama-sama lahir di Emilia-Rogmana.Â
Bukan rahasia lagi jika latar belakang seorang pelatih kerap mempengaruhi gaya kepelatihan. Warna Italia pasti melekat.
Dominasi pelatih asal Italia ikut menaikan reputasi sepak bola Italia. Ya, kehebatan pelatih asal Italia sempat juga melempem bersamaan dengan hadirnya pelatih-pelatih muda.Â
Sejauh ini, pelatih asal Spanyol dan Jerman naik daun. Jurgen Klopp, Thomas Tuchel, dan Julian Nagelsmann adalah beberapa pelatih asal Jerman yang berhasil memberikan efek besar di Eropa. Lalu, dari Spanyol nama Pep Guardiola, L. Enrique, dan Unai Emery kerap menghiasi sepak bola Eropa.Â
Musim ini, para pelatih asal Eropa mendominasi. Hal itu ikut menaikan reputasi sepak bola Eropa.Â
Tiga, KembaliBerjayanya gaya Catenaccio
Italia terkenal dengan gaya Catenaccio. Gaya ini menekankan pada pertahanan yang kuat.Â