Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Frank Lampard Hadapi Masalah Lama dan Ancaman Erling Haaland

9 April 2023   15:23 Diperbarui: 9 April 2023   18:30 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika klub Liga Inggris, Chelsea mengontrak Frank Lampard sebagai pelatih interim menggantikan Graham Potter, tak sedikit yang terkejut. Pasalnya, Lampard pernah melatih Chelsea dan dia mengakhiri kariernya dengan cara dipecat. 

Entah apa yang ada di benak pemilik baru, Todd Boehly yang mau kembali mengontrak Lampard. Yang pasti cara klub mencari pengganti Potter hanya menunjukkan titik lemah dalam mengatur klub. 

Alhasil, di laga perdananya sebagai pelatih, Lampard langsung mendapat tantangan besar. Kalah dari Wolves 0-1. 

Kekalahan ini makin membenamkan Chelsea. Kehadiran Lampard tak serta merta memberikan solusi instan atas persoalan yang sementara dihadapi The Blues, julukan Chelsea. 

Dalam lagi ini, Lampard coba memainkan formasi menyerang dengan skema 4-3-3. Di lini depan, Lampard menempatkan trio Joao Felix dan Raheem Sterling yang mengapiti Kai Havertz di penyerang tengah. 

Lalu, Enzo Fernandez lebih diberi kebebasan sebagai gelandang tengah yang bisa mengatur serangan dari belakang hingga menyisir bagian depan. 

Langkah itu memang membuat Chelsea menguasai jalannya laga. Total 63 persen Chelsea mengontrol jalannya laga. Masalahnya, lini depan Chelsea begitu tumpul. Havertz gagal memainkan peran sebagai striker tunggal. 

Salah satu letak kelemahan Chelsea adalah kontrol bola lebih berpatok di lini tengah tanpa segera menyortir umpan ke lini depan. Padahal, trio penyerang Chelsea terbilang mempunyai kecepatan yang mumpuni. 

Masalah ini bukanlah hal baru. Lampard masih menghadapi masalah lama yang ditinggalkan Potter. Chelsea membutuhkan sosok striker yang bisa membuka ruang sekaligus bisa menjadi "pembunuh" berdarah dingin di depan gawang lawan. Hal itu tak dimiliki oleh Havertz, yang mana lebih cocok sebagai penyerang sayap. 

Tantangan untuk Lampard adalah apakah dia mau memainkan Pierre-Emerick Aubameyang ataukah tetap membangkucadangkan pemain timnas Gabon itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun