Untuk itu, Xavi memiliki pekerjaan yang cukup besar untuk membangun skuad yang mempunyai kekuatan yang seimbang, baik itu para pemain regular maupun yang menghuni bangku cadangan.
Kedua: Hilangnya Intensitas Lini Depan
Lewandowski sudah menjadi andalan Barca dalam urusan mencetak gol pada musim ini. Absennya pemain asal Polandia ini meninggalkan lubang yang cukup besar.Â
Bahkan ketika Lewandowski terkunci atau tak bermain pada level terbaik, keran gol Barca pun seolah ikut mengering.Â
Kekalahan dari Almeria di La Liga Spanyol pada pekan lalu menjadi salah satu bukti. Termasuk juga ketika Barca tersingkir dari Piala Eropa di tangan Manchester United.Â
Lewandowski tak bersinar lantaran pergerakannya terkunci dan rekan-rekannya tak begitu menopang pergerakannya. Intensitas Lewandowski agak menurun sejak Dembele absen.Â
Pergerakan cepat dan penetrasi berai Dembele di sisi kanan penyerangan Barca mengimbangi kecerdikan dan kecepatan Lewandowski sebagai striker bernomor 9. Hal itu yang masih gagal dimainkan oleh Rapinha, Ansu Fati, dan dan Torres.Â
Rapinha sedikitnya berani melakukan penetrasi dan memberikan umpan silang. Fati dan Torres masih perlu beradaptasi dengan permainan yang membutuhkan intensitas untuk melakukan serangan.Â
Kecenderungan para pemain ini adalah menguasai bola dan tak begitu berani untuk melakukan penetrasi guna merusak pertahanan lawan sebagaimana yang kerap dilakukan oleh Dembele.Â
Lewandowski konsisten mencetak gol di Bayern Muenchen sebelumnya lantaran ditopangi oleh pola permainan yang cepat, menekankan pergerakan yang cepat dari sisi kanan dan aliran bola langsung dan cepat dari lini tengah.Â
Hal ini tak begitu tampak sejauh ini. Kadang Barca terpaku bermain dari kaki ke kaki, dan membuat pergerakan di lini belakang lawan gampang mengunci pergerakan penyerang Barca.Â