Permainan ltto-latto sementara tren di Indonesia. Permainan yang sudah ada di tahun 90-an ini digemari tak hanya oleh anak-anak tetapi juga orang dewasa. Bahkan Presiden Jokowi, Gubernur Ridwan Kamil dan beberapa artis sempat memainkan permainan yang lagi viral tersebut.Â
Sejauh ini, belum ada hal yang membuat permainan ini memberikan efek negatif. Malahan, banyak orang terlibat dan mau mengalami permainan ini.Â
Hanya saja, perlu kontrol yang serius. Dalam mana, permainan ini dimainkan di tempat dan waktu yang tepat. Misalnya, tak boleh dimainkan saat jam sekolah.
Keramaihan latto-latto tak lepas dari efek media sosial. Berkat medsos permainan yang lama tenggelam karena perkembangan jaman ini naik ke permukaan dan berhasil menarik perhatian banyak pihak. Kemungkinan besar, ada masanya juga permainan ini melempem dan kembali tak diminati oleh publik.Â
Kendati demikian, hal ini memberikan pelajaran yang sangat berarti. Kenangan lama kembali naik ke permukaan. Permainan yang sempat digandrungi di tahun 90-an ini kembali menjadi salah satu wadah yang mempersatukan.
Ya, permainan seperti itu kerap menyatukan banyak pihak. Untuk sementara waktu, anak-anak jaman sekarang tak sepenuhnya terpaku pada dunia phone, medsos, dan internet.Â
Permaian seperti latto-latto bisa saja menjadi salah satu jawaban pada persoalan yang sementara menghantui anak-anak yang sudah adiktif dengan phone.
Hemat saya, permainan latto-latto ini memberikan beberapa pesan serentak pelajaran yang berharga.Â
Pertama, berkat permainan latto-latto anak bisa bersosialisasi dengan rekan-rekan sebayanya.Â
Permaianan latto-latto menjadi asyik ketika dimainkan bersama yang lain. Memang bisa dimainkan sendirian, tetapi kecenderungannya cepat bosan dengan permainan tersebut.