Waktu terus berputar dan kita tak akan bisa mengontrolnya. Ungkapan ini jelas nyata.Â
Sehari, 1 Januari, di tahun 2023 akan segera berlalu. Pertanyaannya, apakah kita sudah mulai menjalankan resolusi kita atau rencana hidup kita di tahun 2023?
Sejujurnya, saya belum melakukannya. Rencananya untuk tahun 2023 saya coba melakukan dua hal sederhana yakni adalah membaca minimal 20 halaman buku dan menghafal 5 kosa kata bahasa Inggris.
Akan tetapi, hal itu belum dibuat pada 1 Januari. Selain karena faktor kelelahan karena kegiatan semalam, juga hal ini disebabkan oleh pelbagai aktivitas yang terjadi.Â
Selain itu, saya juga belum secara total memposisikan pikiran dan niat telah berada di tahun baru 2023.Â
Makanya, pada tempat pertama, hemat saya, kita harus membangun pikiran dan hati kita bahwa kita sudah berada di tahun baru.Â
Disposisi batin berada di tahun baru perlu dibarengi dengan upaya untuk memulai sesuatu yang baru untuk dijalankan selama setahun. Ketika kita benar-benar mendisposisikan diri telah berada di tahun baru, selanjutnya kita membangun niat untuk mencari waktu dan peluang untuk merealisasikan resolusi kita.
Kita perlu dengan melakukannya dengan hal-hal yang sederhana. Misalnya, tak boleh ragu untuk menuliskan resolusi kita di secarik kertas.Â
Kemudian, kita tempatkan itu di salah satu tempat yang gampang dilihat. Tujuannya, agar kita selalu diingatkan.
Selain itu, kita perlu membuat resolusi dan rencana hidup yang realistis. Dalam arti, kita mengetahui kemampuan kita, jadwal hidup harian kita, dan peluang yang memungkinkan kita merealisasikan apa yang hendak kita lakukan.Â
Kadang kala gampang untuk membuat daftar rencana hidup untuk setahun. Pertanyaan paling pokok adalah apakah hal-hal itu sesuai dengan kondisi hidup harian kita? Apakah realistis dengan kehidupan harian kita?
Membaca minimal 20 halaman dari buku dan menghafal 5 kosa kata bahasa Inggris untuk saya sangat realistis. Toh, buku yang saya baca umumnya berbahasa Inggris. Ketika ada kata yang tak dipahami, saya langsung mencari aritnya di kamus.
Lalu, menuliskan lima kata baru itu di buku yang telah disiapkan. Sesekali menghafal dan memanfaatkan kata-kata itu dalam percakapan harian.
Untuk itu, kita perlu membuat program hidup yang realistis. Apabila kita tak bisa merealisasikannya, tak perlu ragu untuk menghilangkannya. Lebih baik kita mencari daftar rencana yang bisa kita buat setiap hari.
Bagaimana pun, rencana hidup itu mesti menjadi bagian dari hidup harian kita. Sangat susah kalau kita hanya membuatnya sekali dalam seminggu. Kecenderungannya, kita bisa mengabaikannya dan melupakannya.
Ketika rencana hidup dibuat sebagai aktivitas setiap hari, hal itu sangat bermanfaat untuk kita. Kita tak sekadar menjadikannya bagian dari program selama setahun, tetapi bagian dari kehidupan kita setiap hari.Â
Jadinya, kendati tahun berganti, tetapi karena kita sudah terbiasa dengan rencana hidup tertentu, kita pun akan mempertahakan rutinitas yang sama untuk sekian waktu dari hidup kita.Â
Maka dari itu, agar tahun baru kita bermakna, kita perlu membuat program hidup yang bisa dibuat setiap hari. Paling tidak, sejam atau pun lebih kita mengakomodasikan waktu untuk program hidup tersebut.Â
Untuk itu, kita perlu benar-benar mengetahui keadaan kita. Kita harus tahu kelemahan dan kelebihan yang kita miliki.Â
Apabila kelemahan kita adalah menggunakan phone, kita mencari cara agar phone tak mengganggu rencana hidup kita. Misalnya, kita mengatur waktu saat mana kita harus menggunakan phone.Â
Agar tahun baru menjadi bermakna, kita mesti membuat resolusi dan program hidup kita sebagai bagian dari hidup harian kita. Kita menghidupinya setiap hari. Kita melakukannya setiap hari. Lebih jauh, kita mengevaluasinya. Â
Prinsipnya, semakin sering kita melakukannya, hal itu pun makin melekat di dalam diri kita. Hemat saya, hal ini berlaku untuk setiap program dan rencana hidup yang kita kita buat.Â
Kita perlu menjadikannya bagian dari kegiatan harian kita agar hal itu melekat dan menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup kita.Â
Salam Tahun Baru
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H