Dibekengi oleh VAR, Tello tak melihat hal itu sebagai pelanggaran. Selain itu, di babak kedua adalah potensi bola kena tangan pemain Maroko, namun Tello gagal melihat insiden itu.Â
Sontak saja, selepas babak pertama para hakim garis dikonfrontasi oleh para pemain Portugal ketika menunju ruang ganti. Selepas laga, para pemain tak bisa lagi menyembunyikan kemarahan dengan memberikan komentar-komentar miring.
Fernandes bahkan menilai bahwa dia tak mengerti mengapa wasit asal Argentina yang harus memimpin laga antara Portugal kontra Maroko. Toh, Argentina masih berkompetesi.Â
Lebih lanjut, Fernandes menilai bahwa timnya sudah tahu apa yang akan terjadi di lapangan. Makanya, menurutnya timnya tak hanya melawan Maroko tetapi juga hakim garis.
Pepe lebih sarkastik mengeritik hakim garis. Menurut mantan pemain Real Madrid itu bahwa kepemimpinan Tello sebagai hakim garis sepertinya melapangkan trofi untuk jatuh ke tangan Argentina.Â
Bahkan Pepe menilai bahwa situasinya tak lepas dengan komentar Messi di laga sebelumnya tentang hakim garis. Ketika Messi mengomentari kepemimpinan Lahoz dalam laga kontra Belanda, dan entah kebetulan atau tidak wasit asal Argentina memimpin laga antara Portugal kontra Maroko.Â
Komentar para pemain Portugal ini seolah melahirkan teori konspirasi Lionel Messi. Dalam mana, piala dunia 2022 seolah diperuntukan untuk Messi.Â
Messi yang sudah berusia 35 tahun bisa menilai turnamen di Qatar sebagai kesempatan terakhir bermain di piala dunia. Hanya trofi piala dunia yang belum pernah dipegang oleh Messi dalam karirnya sebagai pesepak bola.Â
Teori konspirasi yang tercipta bisa saja dibantah. Toh, Argentina juga harus mati-matian untuk masuk ke semifinal piala dunia.Â
Tak gampang lantaran Argentina harus menghadapi perlawanan yang cukup kuat dari Belanda di babak perpanjangan waktu. Bahkan Argentina harus melewati drama adu penalti.Â
Di lain pihak, Portugal juga sebenanrya menghadapi Maroko yang bukanlah tim sembarangan. Selain jalan Maroko ke perempat final dilalui dengan mengalahkan beberapa tim kuat seperti Belgia dan Spanyol, juga Maroko mempunyai beberapa pemain yang berkiprah di klub-klub besar Eropa.Â