Drama di babak perempat final Piala Dunia 2022 di Qatar masih menggema. Tim yang menang bersukaria karena bisa menapak jauh di perhelatan paling bergengsi.Â
Tim-tim yang tersingkir harus pulang dengan sekelumit kesedihan yang tak bisa disembunyikan.Â
Akan tetapi, kerap kali sangat sulit menerima kegagalan itu terlebih laga berjalan dengan keputusan wasit yang dipandang berat sebelah atau cenderung merugikan.
Paling tidak, dua laga yang mana kepemimpinan wasitnya diwarnai dengan soroton. Laga antara timnas Belanda kontra timnas Argentina, dan antara timnas Portugal kontra timnas Maroko.Â
Dalam laga antara Belanda kontra Argentina, laga yang dipimpin oleh Antonio Mateu Lahoz ini diwarnai oleh hujan 16 kartu kuning dan 1 kartu merah. Tak elak, para pemain melakukan konfrontasi dengan wasit asal Spanyol ini.Â
Tak sampai di situ, di akhir laga beberapa pemain Argentina mengomentari kepemimpinan Lahoz sebagai wasit.Â
Termasuk, Lionel Messi yang secara diplomatis ikut mengomentari kepemimpinan wasit tetapi tak mau berkomentar terlalu jauh. Messi hanya mau agar FIFA mengevaluasi kepemimpinan Lahoz. Â
Situasi dalam laga antara Belanda dan Argentina berujung pada penyelidikan FIFA. Pemain Argentina harus siap sedia mendapat sanksi apabila ditemukan pelanggaran.Â
Di lain pihak, timnas Portugal begitu kecewa dengan kepemimpinan wasit asal  Argentina. Adalah  Facundo Tello yang dinilai oleh para pemain Portugal  yang menjadi salah satu sebab kekalahan Portugal dari Maroko.
Beberapa hal yang luput dari keputusan tepat Tello. Seperti insiden di babak pertama tatkala Bruno Fernandes dilanggar oleh Achraf Hakimi di kotak penalti.Â